BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyatakan, bencana alam di Indonesia mengalami kenaikan. Meski begitu, ia mengatakan, kerusakan dan korban jiwa akibat bencana berkurang signifikan.
Hal itu ia ungkap dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan yang dihadiri Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin di Hotel Pullman, Kota Bandung, Rabu (24/4/2024).
“2023 mencatatkan 5.400 kejadian bencana, angka ini naik 52 persen dari tahun sebelumnya dikarenakan perubahan iklim serta lahan,” kata Suharyanto.
Ia menjelaskan, korban luka dan meninggal dunia akibat bencana alam turun hingga 35 persen pada 2023. Kemdudian, kerusakan infrastruktur pun mengalami penurunan sebanyak 63 persen.
“Tahun 2023 korban jiwa meninggal dan luka turun 35 persen dari 9.628 jiwa pada tahun 2022 menjadi 6.061 jiwa, demikian angka kerusakan infrastruktur 2022 sebesar 97.891 turun menjadi 35.933 unit, menurun 63 persen,” ucapnya.
BACA JUGA: Indonesia Rawan Bencana, Ma’ruf Amin: Didominasi Bencana Hidrometeorologi
Pada tahun 2023, kata dia, pihaknya bersama Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), BMKG, TNI Polri, berhasil menekan luas lahan kebakaran akibat fenomena elnino.
“1,16 Juta hektar berarti luas lahan terbakar tahun 2023 berkurang 27 persen, dibandingkan periode elnino tahun 2019 mencapai 1,6 Juta hektar,” ujarnya
“Pendampingan dan upaya serta modifikasi cuaca menekan eskalasi kebakaran, tidak ada asap menyebrang melintasi negara,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebut, bencana hidrometeorologi mendominasi bencana alam yang terjadi di Indonesia.
“Kita menyadari Indonesia memiliki kondisi geografis dan geologi yang rawan bencana, tahun 2023 seperti dilaporkan tercatat 5.400 kejadian bencana yang didominasi bencana hidrometeorologi,” kata Ma’ruf Amin, di Holel Pullman, Kota Bandung, Rabu (24/4/2024).
Ma’ruf Amin menjelaskan, banyaknya kabupaten kota se-Indonesia memiliki indeks resiko bencana yang sangat tinggi memerlukan upaya penanggulangan bencana yang lebih cermat dan inovatif.
“Rencana tanggap darurat harus mampu mengurangi dampak bencana terhadap kehidupan sosial di sinilah segenap kepentingan baik pusat dan daerah dituntut dan berkomitmen meningkatkan kapasitas melindungi masyarakat dari resiko bencana,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebut, bencana hidrometeorologi mendominasi bencana alam yang terjadi di Indonesia.
“Kita menyadari Indonesia memiliki kondisi geografis dan geologi yang rawan bencana, tahun 2023 seperti dilaporkan tercatat 5.400 kejadian bencana yang didominasi bencana hidrometeorologi,” kata Ma’ruf Amin, di Holel Pullman, Kota Bandung, Rabu (24/4/2024).
Ma’ruf Amin menjelaskan, banyaknya kabupaten kota se-Indonesia memiliki indeks resiko bencana yang sangat tinggi memerlukan upaya penanggulangan bencana yang lebih cermat dan inovatif.
“Rencana tanggap darurat harus mampu mengurangi dampak bencana terhadap kehidupan sosial di sinilah segenap kepentingan baik pusat dan daerah dituntut dan berkomitmen meningkatkan kapasitas melindungi masyarakat dari resiko bencana,” ucapnya
(Rizky Iman/Dist)