Bos Bugatti Ungkap Alasan Orang Kaya Ogah Beli Mobil Listrik

beli mobil listrik
(Dok.Rimac)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemilik Bugatti dan Rimac, Mate Rimac baru-baru ini mengungkapkan bahwa orang-orang superkaya tidak ingin beli mobil sport listrik.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara di acara Financial Times Future of the Car di London, Inggris.

Memuat Autocar, Mate Rimac menyatakan bahwa orang-orang superkaya kurang tertarik  beli mobil sport listrik karena tren elektrifikasi yang semakin masif. Saat ini, hampir setiap produsen mobil berlomba-lomba untuk memproduksi kendaraanm roda empat berbasis listrik.

Rimac menyatakan, awalnya saat Rimac membuat mobil listrik, trennya tidak begitu populer. Namun, kini tren mobil listrik telah menjadi sangat mainstream, dengan banyak produsen mobil yang turut serta dalam elektrifikasi kendaraan.

“Kami memproduksi Nevera di 2016 dan hingga kini baru terjual 50. Saya melihat elektrifikasi sudah terlalu mainstream. Mereka yang ada di kalangan atas justru ingin sesuatu yang membuat mereka terlihat khusus,”  kata Mate Rimac.

Hal ini menyebabkan orang-orang superkaya lebih memilih mobil konvensional yang dapat memberikan simbol dan prestise. Menurut Rimac, mobil-mobil sport konvensional seperti Bugatti, yang juga ia miliki, lebih mampu menawarkan hal tersebut.

BACA JUGA: Perpanjang Pajak Kendaraan Listrik, Simak Syarat dan Potongannya!

Ia menambahkan bahwa setiap kali Bugatti merilis mobil baru, mobil-mobil tersebut selalu ludes dengan cepat. Banyak orang superkaya yang antre untuk mendapatkan mobil tersebut, karena mobil Bugatti dianggap sebagai simbol status yang prestisius.

Sementara itu, penjualan mobil sport listrik buatan Rimac justru mengalami penurunan. Meskipun Rimac Nevera, mobil sport listrik paling kuat yang pernah dibuat oleh Rimac, telah diluncurkan sejak 2016, namun hingga kini hanya terjual sebanyak 50 unit.

Rimac berpendapat bahwa elektrifikasi kendaraan sudah menjadi hal yang terlalu umum. Orang-orang kaya lebih cenderung ingin memiliki sesuatu yang eksklusif dan istimewa, yang tidak bisa ditemui di mana-mana.

Mate Rimac bahkan membuat perbandingan dengan penjualan jam tangan pintar Apple Watch. Meskipun Apple Watch memiliki banyak fitur menarik, orang-orang kaya lebih memilih jam tangan mewah konvensional seperti Rolex atau Audemars Piguet.

Menurutnya, meskipun Apple Watch dapat melakukan banyak hal, namun tidak ada yang mau membayar US$200.000 untuk Apple Watch seperti ketika mereka membeli jam tangan mewah lainnya.

 

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Sprint Race MotoGP Belanda
Menangi Sprint Race MotoGP Belanda, Bagnaia di Jalur Juara
Yolla
5 Prestasi Yolla Yuliana dalam Dunia Voli
barcode pertamina solar subsidi (
Cara Daftar Barcode Pertamina untuk Beli Solar Subsidi
TikTok gift
Ini Harga Gift Paus di TikTok dan Cara Menggunakan Fiturnya
Puncak
Destinasi Wisata Instagramable di Puncak Bogor yang Wajib Dikunjungi
Berita Lainnya

1

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF

4

Chile Vs Kanada Copa America 2024 Adu Taktik Menuju Perempat Final

5

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak
Headline
Manchester United Incar Matthijs De Ligt
Manchester United Incar Matthijs De Ligt Dari Bayern Munich
Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024
Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024
Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2023
Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0
Chile Vs Kanada Copa America 2024
Chile Vs Kanada Copa America 2024 Adu Taktik Menuju Perempat Final