BANDUNG, TM.ID: Gelandang Persib Bandung, Dedi Kusnandar mendapatkan banjir kritikan terkait dengan penampilannya di atas lapangan. Tapi ada hal yang berbeda ditunjukan Bojan Hodak yang memberikan pujian atas kinerja Dedi Kusnandar ketika mendapatkan kesempatan bermain.
Bojan Hodak mewajari kritik yang ditujukan kepada Dedi Kusnandar. Pasalnya Dedi mendapatkan tugas ‘kotor’ di setiap pertandingan hingga penampilannya tak seaktif rekan setimnya. Namun kata Bojan, karakter bermain yang dimiliki Dedi patut mendapatkan tempat di skuat utama Persib karena mampu meruntuhkan pondasi serangan ketika dibangun tim lawan.
Ia menyadari, karakter bermain Dedi tak selincah Levy Madinda, Marc Klok, dan Ciro Alves. Pasalnya atribut pemain bernomor punggung 11 itu memang sebagai pemutus laju serangan lawan dan Bojan sangat puas terhadap kemampuan yang dimiliki Dedi.
“Saya akan memberitahu kalian satu hal mengenai Dedi. Dalam bertahan, Dedi adalah perebut bola dan Dedi melakukan pekerjaan kotor. Semuanya menyukai Madinda karena dia bisa melakukan backheel atau menyukai pemain lainnya seperti Klok karena mencetak gol, semuanya menyukai Ciro karena melakukan banyak hal. Tetapi Dedi adalah seseorang di tim yang melakukan pekerjaan kotor, seseorang yang terus berlari dan melakukan tekel,” kata Bojan kepada awak media, Kamis (26/10/2023).
BACA JUGA: Duel Persib vs PSS Sleman, Terdengar Nada Optimis dari Levy Madinda
Jumlah intersep Dedi juga menjadi yang terbaik ketimbang gelandang lainnya. Baginya pemain dengan karakter seperti Dedi Kusnandar sangatlah diperlukan, bahkan selalu diterapkan oleh banyak tim sejak lama.
“Jika melihat jumlah intersepnya, Dedi luar biasa dan penempatan posisinya itu lebih baik dari pemain lain di tim. Tak banyak yang suka bermain pada posisi itu karena melakukan pekerjaan kotor,” tutur pria asal berusia 52 tahun tersebut.
Ia juga menjelaskan, sebuah tim tak bisa bermain dengan satu karakter yang sama saat menghadapi satu pertandingan. Apalagi setiap tempat harus diisi oleh pemain dengan karakter sesuai, agar skema timnya berjalan sesuai rencana.
“Dia bukan pemain yang atraktif, tapi setiap tim, sejak dahulu kala, tidak bisa memiliki sepuluh Maradona di dalam timnya, karena tidak ada yang mau berlari,” tambah Bojan.
Di sisi lain, Dedi Kusnandar menjadi salah satu pemain yang tak tergantikan saat Persib melakun pergantian pelatih. Itu sebabnya, Dedi mampu mengaplikasikan setiap keinginan banyak pelatih dalam menjegal serangan lawan.
BACA JUGA: Bidikan Beckham Putra saat Persib Tutup Putaran 1 Musim Ini
“Jadi diperlukan pemain yang mau bertarung dan berlari dan Dedi pemain seperti itu. Jadi bisa dilihat dia tidak pernah berhenti bermain siapapun pelatih yang bertugas di sini, itu artinya dia bisa menjalankan perannya. Dia tidak atraktif, memang orang-orang datang untuk melihat skill dan trik di lapangan, tapi dia menjalankan tugas dengan baik,” tutup Bojan.
(RF / Masnur)