BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak harus mengakui anak asuhnya menunjukan gestur berbeda pada laga kontra Zhejiang FC. Bojan Hodak menilai, pemainnya terlihat gugup saat memulai pertandingan yang digelar di Stadion si Jalak Harupat, Kab. Bandung pada Kamis, 4 Desember 2024 itu.
Perasaan gugup itu disebut wajar bagi Bojan Hodak karena laga ini akan menentukan langkah Persib di ajang AFC Champions League (ACL) 2 2024/2025. Ia pun melihat tim Zhejiang FC juga tampil gugup, namun rasa gugup tersebut bisa diatasi secara singkat.
Lebih lanjut kata Bojan, cara Zhejiang FC yang mampu mengatasi rasa gugup secara cepat menjadi bukti adanya perbedaan level. Ia merasa Persib masih harus mencari pengalaman, agar level permainan para pemainnya bisa mendekati tim-tim lain.
“Normal mereka terlihat gugup karena ini berpeluang untuk lolos ke babak yang berikutnya. Dan saya sudah katakan, sepuluh tahun kami tidak bermain di turnamen ini. Ketika bermain di level ini, ada perbedaan kualitas, kualitas individual,” buka Bojan kepada awak media.
Hal paling mencolok di laga ini menurut Bojan Hodak ialah saat dua pemain Zhejiang FC, Franko Andrijasevic dan Jean Kouassi mampu tampil sebagai pembeda. Performa keduanya diakui Bojan memberi dampak besar terhadap Zhejiang FC hingga berhasil mengubah mental rekan setimnya untuk tampil lebih percaya diri.
“Bisa dilihat pemain nomor 11 (Franko) dan 17 (Kouassi) harganya separuh dari tim kami. Ketika kami melakukan kesalahan, mereka menghukumnya, mereka pesepakbola kelas atas,” tutur pelatih jebolan Liga Malaysia tersebut.
Disinggung soal upaya Kouassi yang selalu menunjukan mind games di laga tersebut, pelatih asal Kroasia itu merasa ini adalah bagian dari sepakbola di level tinggi. Semua upaya akan dilakukan tim lawan demi meraih kemenangan, termasuk memprovokasi para pemainnya.
“Ketika bermain di level internasional, semua pemain melakukan segalanya untuk meraih kemenangan. Jadi provokasi itu normal dan pemain perlu tenang, tidak terbawa permainan mereka,” tambah pelatih berkepala plontos itu.
BACA JUGA: David da Silva Tetap Bangga Dengan Perjuangan Persib di ACL 2
Ia pun menyadari, tim yang tak mudah menjaga sisi emosionalnya akan jauh lebih mudah ditembus. Namun beruntung, semua pemain Persib bisa menjaga sikapnya di laga tersebut hingga terhindar dari kartu merah pada laga tersebut.
“Karena itu yang mereka mau, mereka ingin lawannya terkena kartu merah. Jadi untuk itu, pemain harus tenang. Beruntung tidak ada pemain kami dikartu merah.” tutupnya.
(RF/Usk)