JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sedikitnya 50 rumah dan dua tempat ibadah rusak akibat gempa bumi di Banyuwangi, Jawa Timur. Gempa berkekuatan Magnitudo 5,3 sebelumnya mengguncang wilayah Banyuwangi, Kamis (25/9/2025) petang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan Gempa Baynyuwangi ini turut dirasakan sejumlah wilayah di Jatim, di antaranya, Jember, Situbondo hingga Bali.
Muhari menyebut, hasil kaji cepat sementara menunjukkan di Banyuwangi terdapat satu rumah dan satu tempat ibadah rusak ringan. Kemudian di Situbondo 21 rumah rusak berat, 11 rusak sedang, 16 rusak ringan, dan satu masjid mengalami kerusakan bagian atap.
Hingga kini, BNPB memastikan belum ada laporan korban jiwa akibat gempa itu.
Baca Juga:
Diguncang 50 Kali, Ini Sejarah Gempa Bumi Nabire Papua
Analisis Geologi Kejadian Gempa Bumi di Baratdaya Nabire Papua Tengah
“Pendataan lapangan masih berlangsung dan akan terus diperbarui,” katanya.
Ia menjelaskan episentrum gempa terletak di laut, 46 kilometer timur laut Banyuwangi dan 54 kilometer tenggara Situbondo, di kedalaman 12 kilometer. BNPB mengonfirmasi laporan dari tim petugas di lapangan yang menyatakan getaran gempa dirasakan kuat selama 2–3 detik di Banyuwangi dan Situbondo.
Gempa ini pun sempat membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah. BNPB juga mencatat, setidaknya terjadi 10 gempa susulan hingga pukul 18.58 WIB dengan magnitudo 3,3 sebagai terbesar.
Meski demikian, lanjutnya, guncangan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Ia juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
“Masyarakat juga disarankan menyiapkan tas siaga bencana, mematikan aliran listrik, gas, dan air bila diperlukan. Serta hanya mengikuti informasi resmi dari BMKG, BNPB, dan BPBD,” katanya.