BANDUNG,TM.ID: Kelompok Hamas baru-baru ini melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel sehingga menciptakan sorotan internasional. Sebaliknya, Israel terkenal memiliki teknologi canggih untuk memantau wilayah, khususnya Jalur Gaza.
Fokus utama dari teknologi ini adalah Blue Wolf, sebuah perangkat lunak yang merekam dan menganalisis data wajah warga Palestina. Namun, di balik kontroversi, teknologi ini adalah bagian kecil dari sistem pemantauan yang lebih besar yang diterapkan oleh Israel.
Blue Wolf
Blue Wolf dikembangkan oleh Israel dan telah menjadi pusat perhatian internasional. Sistem ini secara terperinci memotret wajah warga Palestina. Selain itu juga membangun database yang mencocokkan data tersebut dengan informasi intelijen dan militer Israel.
Praktik ini memberikan tentara Israel keunggulan dalam mengidentifikasi individu yang boleh lewat atau harus ditangkap. Kota Hebron, di Tepi Barat, menjadi pusat eksperimen bagi teknologi ini, dengan kamera pemantau setiap 91 meter, bahkan terpasang di atap rumah warga.
Hebron, selain sebagai kota di Tepi Barat, juga berfungsi sebagai laboratorium bagi perusahaan-perusahaan Israel. Di sinilah berbagai teknologi mata-mata di uji, mencakup pengenalan wajah, kamera, dan sensor-sensor canggih. Pelbagai perusahaan Israel, seperti NSO Group yang terkenal dengan spyware Pegasus, telah menghasilkan solusi pemantauan ini dan mengekspornya ke seluruh dunia.
BACA JUGA: Hamas Gempur Israel, Netanyahu Ketar-ketir
Aturan Pemantauan Israel
Aturan pemantauan Israel tidak hanya terbatas pada Blue Wolf. Sejak militer terapkan pada 2016, berbagai teknologi telah terpakai, termasuk pengenalan wajah, kamera pemantau, hingga sensor-sensor mutakhir. Di Jalur Gaza, robot tanpa awak rutin berpatroli, didukung oleh satelit mata-mata yang sudah ada sejak tahun 1988.
Tambahan lagi, Iron Dome, sistem penangkis rudal terkenal, turut berkontribusi dalam menjaga keamanan wilayah. Meskipun Israel memiliki infrastruktur pemantauan yang canggih, serangan besar-besaran dari kelompok Hamas masih menjadi tantangan besar. Serangan melibatkan berbagai medium, dari udara, darat, hingga laut, mengincar tidak hanya manusia tetapi juga menara pemantau.
Ini mengungkapkan bahwa meskipun teknologi pemantauan Israel telah maju pesat, ada kelemahan yang dapat pihak ketiga manfaatkan yang berpotensi merugikan.
(Kaje/Usamah)