JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Jagat maya digunjing dengan rekaman video praktik parkir liar masih menjadi pekerjaan rumah bagi Kota Surabaya. Tindakan tidak menyenangkan dari seorang juru parkir (jukir) di kawasan Ngagel membuat geram netizen.
Pada tampilan video tersebut, jukir tersebut memaksa pengunjung membayar uang parkir secara paksa, bahkan sampai melakukan kekerasan fisik.
Perselisihan terjadi di sebuah warung kopi yang terletak di Jalan Ngagel Nomor 3, Kecamatan Wonokromo, Surabaya.
Rekaman video memperlihatkan jukir tersebut memaksa salah satu pengunjung membayar parkir dan memukul tangannya saat permintaan itu ditolak.
“Kondisi kemarin jam 23.45 WIB, mau pulang tetapi jukir ini maksa minta Rp 2 ribu dan main pukul tangan depan,” tulis akun Instagram @surabayaview.id dalam keterangan unggahan videonya, dikutip Minggu (10/8).
Dalam video berdurasi 1 menit 49 detik itu, pria yang mengaku sebagai jukir berusaha membenarkan tindakannya dengan alasan bahwa ia sudah lama bertugas di lokasi tersebut. “Saya setiap harinya di sini, mau cari (lahan) parkir di mana lagi, mas,” ucapnya.
Salah seorang pria dalam video itu menegaskan bahwa tindakan jukir tersebut tergolong pungutan liar. Pasalnya, tidak ada bukti karcis resmi maupun identitas bahwa ia merupakan petugas yang ditunjuk oleh Pemerintah Kota Surabaya.
BACA JUGA:
Viral! Struk Pajak Royalti Musik di Restoran, Pengusaha PO Bus: Apalagi?
Namun alih-alih mengakui kekeliruannya, jukir itu malah memberikan pembelaan dengan dalih menjaga kendaraan pengunjung agar tetap aman. “Nah ini (motor) kalau hilang semua, siapa (yang bertanggung jawab),” katanya.
Pria yang menjadi korban aksi tersebut lalu membalas dengan suara kesal, lantaran bukan lahan parkir resmi.
“Ya itu urusan manajemen warkop, ini bukan urusan kamu, Pak. Nggak bisa ini, tanpa ada karcis resmi itu nggak bisa (minta uang parkir), kamu sudah main tangan ke saya, nggak boleh ngeplak arek (nampar orang).”
Video tersebut telah ditonton lebih dari 676 ribu kali di akun Instagram @surabayaview.id dan menuai ribuan komentar. Banyak nertizen menyuarakan kekesalannya terhadap aksi premanisme jukir liar yang dinilai meresahkan masyarakat.
(Saepul)