BANDUNG,TM.ID: Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengatakan, para petugas penyelenggara pemilu 2024 yang meninggal layak untuk disebut pahlawan demokrasi.
Hal itu dikatakan Bey saat mengunjungi Kantor Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, Senin, (19/2/2024).
Atas hal tersebut, Bey pun mengucapkan turut berdukacita sedalam-dalamnya atas meninggalnya para petugas yang gugur saat menjalankan tugas.Bey memastikan para petugas yang meninggal mendapatkan santunan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Tidak berlebihan kita sebut mereka sebagai pahlawan demokrasi. Karena, mereka telah kerja keras untuk wujudkan pemilu 2024 ini. Santunan dari KPU kita sudah antisipasi sebetulnya,” ucapnya.
Menurut Bey, para petugas pemilu yang meninggal dunia, sebelumnya memiliki riwayat penyakit. Bey menyebut, para petugas pemilu 2024 rata-rat berusia 35-45 tahun, jauh lebih muda dibandingkan dengan para petugas pemilu tahun 2019 lalu.
“Saya lihat petugas sekarang muda-muda. Kita sudah berusaha mengantisipasi. Sebelumnya, (pengecekan kesehatan) telah dilakukan oleh KPU,” ungkapnya.
BACA JUGA: Kemenkes: Penyebab Kematian Tertinggi Petugas KPPS Penyakit Jantung
Bey juga mengatakan, dari kesemua petugas yang meninggal memiliki riwayat penyakit yang beragam.
“Serangan jantung, riwayat sakit dada ada juga yang diabetes. Memang ada riwayat penyakit, ada yang stroke juga. Jadi intinya, kami sebetulnya sudah mengantisipasi dengan adanya kerjasama dengan puskesmas,” katanya.
Bey menyebutkan, bahwa petugas Pemilu 2024 yang meninggal tersebar dari berbagai daerah. Berdasarkan data sementara, sebanyak sembilan petugas yang terdiri dari 6 KPPS, satu orang PPS dan dua orang saksi.
“Di Kabupaten Bogor empat, Kabupaten Tasik dua, Kota Bandung satu, Kota Sukabumi satu. Kami atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut berdukacita yang mendalam atas berpulangnya para petugas pemilihan umum,” tukasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tercatat per hari Senin, (19/2/2024) ada 13 petugas pemilu yang meninggal dunia pasca melaksanakan tugas.
(Budis)