Bey Mahmudin Tinjau Sampah Citarum, Warga : Pandawara Well!

Bey Mahmudin Tinjau Sampah Citarum
Kondisi sampah di sungai citarum bawah jembatan BBS Batujajar KBB ( Tri/TM)

Bagikan

BANDUNG BARAT, TEROPONGMEDIA.ID — Perairan Sungai Citarum di Blok Desa Selacau Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) viral tumpukan sampah kiriman dari Bandung Raya, Selasa 11 Juni 2024.

Bagian Sungai Citarum tepatnya di bawah Jembatan BBS Batujajar tak lagi terlihat air mengalir, karena seluruh permukaannya dipenuhi aneka jenis sampah plastik dan eceng gondok yang mengapung.

Banjir kiriman sampah dari daerah hulu memang kerap terjadi di wilayah perairan Citarum Batujajar. Namun, kondisi kali ini cukup parah dibanding hari-hari biasanya.

Lantaran volume sampah kiriman sangat besar membuat mobilitas perahu serta kegiatan nelayan mencari ikan terserdat.

Kondisi memprihatinkan ini juga diviralkan pegiat lingkungan Pandawara, dalam akun instagramnya mereka memposting kondisi banyaknya sampah di Sungai Citarum.

Kondisi ini menyedot perhatian masyarakat luas hingga Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin melakukan kunjungan lapangan ke lokasi itu, Rabu 12 Juni 2024.

Kejadian unik saat Bey bersama rombongan meninjau lokasi, tidak sedikit warga yang melintas di Jembatan BBS meneriakan nama Pandawara

“Pandawara Well….” teriak warga yang melintas.

BACA JUGA: Kondisi Sampah di Bawah Jembatan BBS Dipantau Pandawara Group, Hengky Kurniawan: KBB Darurat Sampah!

Patut diduga, teriakan ini berkaitan dengan viralnya postingan Pandawara, warga menilai setelah viral maka pemerintah baru turun tangan melakukan penanganan sampah di blok Selacau
Bey bersama, Kepala BPWS, Satgas Citarum, Bening Foundation, Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, Dinas Lingkungan Hidup KBB dan sejumlah pejabat terkait melakukan pembersihan ratusan ton sampah rumah tangga.

“Kita lihat bersama banyak sekali sampah, kondisinya (permukaan) air sungai turun dan ada sedimentasi, sehingga sampah dari Bandung Raya mengendap disini,”kata Bey.

Bey memohon kepada warga Bandung Raya meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat untuk meningkatkan kedisiplinan tidak membuang sampah ke sungai.

“Kami mohon kepada warga jangan buang sampah sembarangan. Kondisi ini terjadi sejak jumat pekan lalu,”sebutnya.

Pemerintah, lanjut Bey, telah bersepakat memasang target pengurangan sampah 30 persen di hulu yakni sejak di rumah tangga. Kesepakatan ini tertuang dalam Kebijakan Strategis Daerah (Jaksada) yang telah disepakati kabupaten/kota.

“Sudah komitmen semua, dari pemerintah pusat sampai daerah, jadi harusnya semua kepala daerah kembali mengingatkan menginstruksikan semua warganya,”sambung dia.

Bey mengemukakan, keberadaan sampah di aliran sungai Citarum bukan semata tugas pemerintah. Penanganan memerlukan pentahelix antara pemerintah, swasta dan masyarakat itu sendiri.

“Beruntung sudah ada Satgas Citarum sehingga ketika ada permasalahan seperti ini ruang koordinasi sudah terbangun. Kita harapkan 5-7 hari sampah sudah tertangani,”kata Bey.

Dalam penindakan bagi pembuang sampah ke sungai, lanjut Bey, pemerintah kesulitan mendapat alat bukti bagi pelanggar. Regulasi bagi pelanggar sudah tertera baik melalui peraturan daerah.

“Kesulitan kami kesulitan mendapat alat bukti, namun kami berharap kesadaran warga terus meningkat terkait persampahan ini,”tandasnya.

Ditempat sama, Founder Yayasan Bening Saguling Foundations, Indra Darmawan mengaku menurunkan 40 personel dengan 10 perahu untuk membersihan sampah. Kurang lebih ada 270 ton sampah yang menggenang di aliran Sungai Citarum blok Selacau.

“Kalau kita melihat disini memang elavasi paling rendah dan terjadi sedimentasi, sehingga ketika permukaan air menurun sampah terperangkap disini,”ujarnya.

Indra berharap kesadaran masyarakat Bandung Raya terus meningkat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Keberadaan sampah di blok selacau Citarum ini tidak lepas dari sampah kiriman di Bandung Raya.

 

(Tri/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
pretasan kripto
Pasar Kripto Rugi Rp8,3 Triliun Gegera Peretasan
Pendapat tentang bullying
Ini Pendapat Kak Seto Tentang Bullying, Potensi Non-Akdemik yang Tidak Tersalurkan?
JNE
JNE Terima Penghargaan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta
Dennis Lim
Pernah Punya Bisnis Kasino, Ini Profil dan Biodata Ustaz Dennis Lim
NIK sebagai NPWP
Peluncuran Layanan Perpajakan Berbasis NIK sebagai NPWP, NPWP 16 Digit, dan NITKU
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Marc Marquez Turun Peringkat di MotoGP Belanda
Dianggap Curang, Marc Marquez Turun Peringkat di MotoGP Belanda
data polri kena hack
Data Polri Kena Hack, Beredar di Dark Web!
Kronologi Meninggalnya Zhang Zhi Jie
Kronologi Meninggalnya Zhang Zhi Jie di Asia Junior Championship 2024
Korban Tanah Longsor Blitar
Pencarian 6 Jam, 2 Korban Tanah Longsor Blitar Ditemukan Tewas