BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Monte Carlo kembali menjadi saksi bangkitnya Matteo Berrettini sebagai kekuatan baru di lapangan tanah liat.
Mengawali kampanye clay-court musim 2025, petenis Italia itu tampil impresif dengan menyingkirkan Mariano Navone dua set langsung 6-4, 6-4 dalam waktu 1 jam 48 menit di babak pertama Monte Carlo Open.
Berrettini, yang kini menghuni peringkat 34 dunia, terus menunjukkan dominasinya di atas permukaan tanah liat. Setelah mencatat rekor mengesankan 15 kemenangan dari 16 laga clay-court musim lalu dengan tiga gelar ATP 250 (Marrakesh, Gstaad, dan Kitzbuhel), ia langsung tancap gas di turnamen Masters 1000 ini.
Menghadapi petenis Argentina peringkat 70 dunia, Navone, Berrettini tampil solid di semua aspek permainan. Ia mencuri lima dari 11 peluang break point dan sukses menahan tekanan dari lawan dengan mengamankan empat break point penting.
Kemenangan ini memperkuat dominasinya atas Navone (head-to-head 2-0), yang juga sempat ia kalahkan dalam perjalanan merebut gelar Marrakesh tahun lalu.
BACA JUGA:
Legenda Baru? Mirra Andreeva Siap Merebut Tahta Tenis Dunia
Berrettini kini bersiap menghadapi tantangan berat di babak kedua: unggulan pertama Alexander Zverev. Meski tertinggal 2-4 dalam rekor pertemuan, Berrettini punya modal kemenangan atas Zverev di Wimbledon 2023.
Sementara itu, Lorenzo Musetti menyusul langkah kompatriotnya ke babak kedua setelah menuntaskan comeback dramatis melawan petenis Cina, Bu Yunchaokete.
Setelah tertinggal satu set, Musetti bangkit dan membalikkan keadaan untuk menang 4-6, 7-5, 6-3.
Pertarungan keduanya berlangsung ketat dengan statistik servis yang hampir seimbang. Musetti memaksimalkan momen-momen penting dengan memanfaatkan tiga dari enam break point, sedangkan Bu hanya mendapatkan dua peluang dan mengonversi keduanya.
Kemenangan ini memperpanjang asa Italia di Monte Carlo dengan dua wakilnya terus melaju. Musetti akan menghadapi Jiri Lehecka di babak selanjutnya, sementara Berrettini siap membuktikan bahwa dirinya tak hanya spesialis ATP 250, tetapi juga ancaman serius di Masters level.
(Budis)