BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Presiden Inter Milan, Beppe Marotta, menyatakan keyakinannya bahwa klub tidak perlu khawatir setelah muncul penyelidikan yang mengaitkan pemimpin kelompok ultras mereka dengan pembunuhan Antonio Bellocco, anggota Curva Nord Inter.
Kasus ini memicu penangkapan sejumlah anggota ultras, termasuk beberapa yang diduga terkait dengan keluarga mafia di Italia.
Penyelidikan ini mulai berjalan sejak awal September 2024, setelah pembunuhan Bellocco, yang kemudian diikuti dengan penangkapan Andrea Beretta, sesama anggota ultras Nerazzurri.
Polisi Italia telah menahan total 19 orang yang terkait dengan kelompok ultras dari Inter Milan dan AC Milan.
Mereka diduga memiliki hubungan kriminal dengan keluarga mafia, terlibat dalam kegiatan kejahatan terorganisasi, termasuk pemerasan tiket di sekitar Stadion San Siro.
Dalam wawancara bersama Sky Sport Italia, Beppe Marotta menegaskan bahwa klub tidak terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut dan tidak perlu takut terseret kasus ini.
“Saya ingin meyakinkan semua penggemar dan diri kami sendiri, karena hakim telah mengkonfirmasi selama konferensi pers bahwa kami adalah pihak yang dirugikan, jadi tidak perlu takut,” ujar Marotta, dikutip Jumat (4/10/2024).
Ia juga memastikan bahwa Inter Milan akan bekerja sama secara maksimal dengan pihak berwenang untuk membantu penyelidikan.
“Kami menjamin kerja sama maksimal dengan hakim, kami siap membantu sepenuhnya. Inter memiliki struktur keamanan yang diterapkan dengan protokol yang sangat ketat oleh mantan figur polisi, tetapi terkadang ada situasi yang berada di luar kontrol kelembagaan dan bisnis,” jelasnya.
BACA JUGA: Mengejutkan! Derby della Madonnina, AC Milan Sukes Lumat Inter Milan
Sejumlah laporan juga menyebutkan bahwa beberapa pemain Inter Milan, termasuk gelandang Hakan Calhanoglu, serta pelatih Simone Inzaghi, sempat terseret dalam penyelidikan ini karena diduga pernah berinteraksi dengan beberapa pelaku yang ditangkap.
Namun, hingga saat ini belum ada bukti konkret yang mengaitkan mereka secara langsung dengan kegiatan kriminal tersebut.
Kasus ini menyoroti hubungan antara kelompok ultras di Italia dengan organisasi kriminal, yang telah menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian dan otoritas keamanan sepak bola di negara tersebut.
(Budis)