BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Anjing, merupakan salah satu hewan yang seringkali menjilat pemiliknya, sebagai ungkapan kasih sayang dan kode butuh perhatian.
Namun, meskipun terlihat bersih air liur anjing memiliki risiko yang tinggi terhadap kesehatan.
Air liur anjing memiliki mikroorganisme berbahaya bagi manusia. Sejumlah risiko yang memungkinkan terjadi, akibat air liur hewan yang satu ini, bisa Anda baca artikel ini sampai habis, agar tidak ada informasi penting yang terlewat.
Risiko Kesehatan yang Mungkin Terjadi Akibat Jilatan Anjing
Berikut ini adalah sejumlah risiko yang perlu Anda waspadai ketika anjing Anda sering menjilati tubuh,
1. Infeksi Parasit dari Air Liur Anjing
Salah satu risiko terbesar yang memungkinkan pemilik anjing hadapi adalah infeksi parasit. Parasit seperti cacing tambang dan cacing gelang dapat ditularkan melalui air liur anjing, terutama jika anjing tersebut baru saja terpapar kotoran yang mengandung parasit.
Anjing dapat terinfeksi parasit saat mereka menjilat atau mengendus area yang terkontaminasi kotoran anjing lainnya.
Jika anjing Anda menjilat tangan atau wajah Anda setelah berinteraksi dengan kotoran, ada kemungkinan parasit tersebut berpindah ke tubuh manusia. Gejala yang dapat muncul antara lain:
- Gatal-gatal dan ruam pada kulit
- Sesak napas
- Diare dan sakit perut
- Kelelahan dan demam
Untuk mencegah hal ini, pastikan anjing Anda rutin mendapatkan perawatan kesehatan, termasuk vaksinasi dan pembersihan parasit.
2. Risiko Gangguan Pencernaan
Mulut anjing adalah sarang bagi berbagai macam bakteri dan virus. Salah satu bakteri yang sering ditemukan adalah Escherichia coli (E. coli), yang dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan pada manusia.
Bakteri seperti clostridium, salmonella, dan campylobacter dapat berpindah dari mulut anjing ke manusia ketika anjing menjilat tangan atau wajah kita. Infeksi bakteri ini seringkali menimbulkan gejala seperti:
- Sakit perut
- Diare berat
- Demam tinggi
- Mual dan muntah
Terutama jika Anda memiliki luka terbuka atau jika anjing menjilat bagian wajah, risiko infeksi akan semakin meningkat. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mencuci tangan setelah bermain dengan anjing dan sebelum menyentuh wajah atau mulut.
3. Kurap dan Infeksi Jamur
Selain infeksi bakteri dan parasit, jamur juga dapat menular dari anjing ke manusia. Kurap, misalnya, adalah infeksi jamur yang sering terjadi akibat kontak langsung dengan hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.
Infeksi jamur seringkali ditandai dengan ruam merah berbentuk cincin yang terasa gatal. Selain itu, infeksi ini dapat menyebabkan kulit bersisik dan meradang.
Jika Anda merasakan gejala ini setelah dijilat anjing, segera gunakan salep antijamur dan hindari kontak lebih lanjut dengan area yang terinfeksi.
Jamur dapat dengan mudah berpindah melalui air liur anjing, terutama jika anjing tersebut telah terpapar lingkungan yang kotor atau tidak sehat.
Tindakan Pencegahan untuk Menghindari Risiko Kesehatan
Mencegah infeksi akibat dijilat anjing bukan berarti Anda harus membatasi interaksi dengan hewan peliharaan Anda. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk memastikan bahwa interaksi tersebut tetap aman:
- Cuci tangan secara teratur setelah bermain dengan anjing.
- Bersihkan area yang dijilat oleh anjing dengan sabun dan air mengalir.
- Jaga kebersihan kandang anjing secara rutin untuk mengurangi risiko paparan bakteri dan parasit.
- Gunakan masker dan sarung tangan saat membersihkan kotoran atau area yang tidak berventilasi baik.
BACA JUGA: Anjing Shiba Inu Inspirasi Wajah Dogecoin Meninggal
Bagi Anda yang memiliki anjing peliharaan, ada baiknya untuk mengurangi interaksi yang melakukan kontak fisik dengan hewan peliharaan Anda.
Sebab, kemungkinan risiko terhadap kesehatan yang akan Anda alami akibat air liur anjing, cukup tinggi.
(Virdiya/Aak)