BBPOM Telusuri Keracunan Massal di Kotawaringin Timur, 1 Orang Tewas

Penulis: Budi

keracunan
(web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

KOTAWARINGINTIMUR,TM.ID : Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palangka Raya telah mengirimkan tim untuk melakukan investigasi atas kejadian keracunan massal yang menelan korban jiwa di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Tim BBPOM mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan sekitar 40 orang di Kecamatan Baamang, Kotawaringin Timur.

“Kami mengambil sampel bahan bakunya, seperti daging sapi, kentang, dan wortel serta airnya. Ini akan kami periksa di laboratorium di Palangka Raya. Jadi, sampel yang kami ambil ini adalah sampel yang belum diambil Dinas Kesehatan Kotim,” katanya.

Menurut data Dinas Kesehatan setempat, korban mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi kue ipau yang dibeli di pasar jajanan Ramadhan pada 29 Maret lalu. Satu orang dikabarkan meninggal dunia dan 17 orang masih dirawat di RSUD dr. Murjani Sampit.

Petugas dari Dinas Kesehatan dan Kepolisian Resor Kotawaringin Timur juga telah mengambil sampel kue yang dijual di pasar untuk diperiksa di laboratorium guna mengetahui penyebab keracunan.

Ketua Tim BBPOM Palangka Raya, Wiwik Wiranti mengatakan, timnya memeriksa sampel bahan makanan, seperti daging sapi, kentang, wortel dan airnya untuk diperiksa di laboratorium di Palangka Raya.

“Kalau dari gejala yang disampaikan itu kemungkinan mikrobiologi. Mikrobiologi itu erat kaitannya dengan higiene dan sanitasi, mulai dari tempat pengolahannya, cara mengolah makanannya, juga bahan baku dan bahan pengemasnya,” ia menjelaskan.

BBPOM akan melakukan pembinaan kepada produsen makanan dan pedagang agar memahami tata cara menyiapkan, mengolah, mengemas, dan menyajikan makanan secara sehat dan aman setelah mengetahui penyebab keracunan.

BACA JUGA: Kue Kering Ikonik Lebaran yang Tidak Pernah Absen di Meja

Dalam Program Desa Pangan Aman dan Pasar Pangan Aman yang dilakukan oleh BBPOM, pembuat dan pedagang makanan diingatkan untuk selalu menjaga kebersihan ruang produksi, kebersihan diri pengolah makanan, bahan baku, dan bahan pengemas.

Selain itu, pedagang juga diingatkan untuk tidak menggunakan koran atau alas bekas sebagai alas makanan karena rawan terkontaminasi bibit penyakit.

Hasil pemeriksaan awal Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur menunjukkan bahwa bakteri E. coli ditemukan pada sisa kue yang disantap oleh korban yang diduga mengalami keracunan.

BBPOM akan membutuhkan waktu satu hingga dua pekan untuk menelusuri penyebab keracunan massal yang terjadi di Kotawaringin Timur.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
diskon tol
Diskon Tarif Tol untuk 110 Juta Orang, Pemerintah Siapkan Anggaran
IMG-20250309-WA0146-3348867044
Magomed Ankalaev Geram, Sindir Alex Pereira yang Terus Menghindar
Head Over Heels
tvN Bocorkan Poster dan Sinopsis Drakor Head Over Heels
Hijab Gen Z
Viral! Gaya Hijab Gen Z Ini Tuai Hujatan
IMG_1596
Menteri PKP Minta Kantor BP2P Jawa II Jadi Percontohan Nasional
Berita Lainnya

1

Suasana Asri di Pesawahan Kaki Gunung Malabar.

2

LPA Jabar Soroti Kebijakan Anak Sekolah Masuk jam 6 Pagi

3

Polres Garut Tangkap Oknum Guru Ngaji, Diduga Cabuli 10 Anak di Cikajang

4

Gunung Tangkuban Parahu Mengalami Peningkatan Aktivitas Gempa Vulkanik

5

Strategi Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis UMKM
Headline
Tunjangan Guru Madrasah Cair Sebelum Lebaran
Mulai Juli 2025, Jam Masuk Sekolah di Jawa Barat Ditetapkan Pukul 06.30 WIB
Max-Verstappen-200-Grand-Prix-1187694081
Verstappen di Ujung Tanduk, Dihantui Regulasi Penalti Larangan Balapan
gunung tangkuban perahu
Aktivitas Gempa Gunung Tangkuban Perahu Meningkat, Masyarakat Diminta Jangan Panik
Satgas Antipremanisme, Farhan: Cicendo Termasuk Wilayah Beling
Soal Covid-19, Wali Kota Bandung: Sejauh Ini Terkendali

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.