Banyak Dampak Buruknya, Dokter Menentang Keras Penggunaan Vape!

vape
(Boston Magazine)

Bagikan

BANDUNG,TM,ID: Rokok elektronik atau yang sering disebut juga dengan vape, telah menjadi kontroversi global dalam beberapa tahun terakhir karena sebagian kalangan medis menganggap banyak dampak buruknya.

Meskipun banyak orang memandangnya sebagai alternatif yang lebih aman daripada rokok tradisional, penelitian medis terbaru menunjukkan bahwa penggunaan vape dapat menyebabkan dampak negatif yang serius bagi kesehatan.

Di Indonesia, penggunaan vape semakin meningkat, dengan sekitar 25 persen responden asal Indonesia mengatakan menggunakan rokok elektronik setidaknya sesekali. Namun, para ahli kesehatan makin menentang penggunaan vape karena dampak buruknya terhadap tubuh, terutama pada orang-orang yang memiliki penyakit jantung kronis.

Dampak Negatif Vape pada Kesehatan

vape
(Shopee)

1. Dampak pada Paru-paru dan Organ Lain

Penelitian medis menunjukkan bahwa vape dapat menyebabkan kondisi medis yang disebut e-cigarette or vaping use-associated lung injury (EVALI). Kondisi ini tidak hanya menyebabkan kerusakan pada paru-paru, tetapi juga dapat mempengaruhi sistem organ lain dalam tubuh.

Walaupun masih banyak hal yang belum paham mengenai efek jangka panjang penggunaan vape. Data dari Centers for Disease Control   and Prevention (CDC) menunjukkan lebih dari 2.800 pengguna rokok elektronik harus dirawat rumah sakit akibat EVALI hingga Februari 2020, dan 68 di antaranya meninggal dunia. Sebagian besar kasus ini terjadi pada remaja dan dewasa muda, melansir IDN.

2. Bahaya Kombinasi Vape dan Rokok Konvensional

Bagi mereka yang ingin berhenti merokok, dokter menganjurkan untuk tidak menggunakan rokok elektronik ini sebagai alat bantu bersamaan dengan rokok konvensional. Penggunaan seacara bersamaan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kardiovaskular lainnya.

BACA JUGA: Vape Lebih Aman dari Rokok Konvensional?

Kisah Frances Daniels, seorang orang tua yang harus menyaksikan putranya yang berusia 17 tahun berjuang di Unit Perawatan Intensif selama 5 minggu karena EVALI, menjadi salah satu contoh tragis dari bahaya kombinasi rokok elektrik dan rokok tradisional.

Alternatif Berhenti Merokok

Dalam upaya berhenti merokok, dokter merekomendasikan penggunaan produk yang telah Food and Drug Administration (FDA) setujui, seperti terapi penggantian nikotin dengan patch, permen karet, atau inhaler, serta obat-obatan seperti bupropion atau varenicline.

Terapi perilaku kognitif juga bisa menjadi opsi psikososial yang efektif dalam membantu berhenti merokok. Bagi mereka yang kesulitan merokok, tersedia layanan konsultasi merokok di Quitline.INA dengan nomor 0-800-177-6565 (bebas pulsa) yang siap membantu.

 

(Kaje)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hobi mengupil
Hobi Ngupil Bisa Berisiko?
Jonatan Christie
Takluk dari Antonsen, Jonatan Christie Runner-Up China Masters 2024
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap, Kevin Mendoza Sampaikan Isi Hatinya
Mateo Kocijan absen
Dapat 4 Kartu Kuning, Mateo Kocijan Terpaksa Absen 1 Pertandingan
C2ED7629-D0C4-40F7-ADC5-E2406CEE1D5A
Gunung Dempo Meletus, Jalur Evakuasi Warga Disiapkan
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Tespek Positif Belum Tentu Hamil? Ini Penjelasannya
Headline
Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Raih Gelar Juara Dunia, Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Dedi Kusnandar Mengalami Cedera, Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva
Dan Terjadi Lagi, Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva