MALUT, TEROPONGMEDIA.ID – Calon Wali Kota Tidore Kepulauan nomor urut 2, Syamsul Rizal Hasdy memastikan bahwa program yang disampaikan saat berkampanye di Kecamatan Oba Selatan beberapa waktu lalu bukanlah janji kosong.
Program yang disampaikan itu salah satunya adalah pembangunan Bandar Udara (Bandara) di daratan Oba.
Pernyataan tersebut disampaikan kembali kepada sejumlah wartawan di depan cafe Djoung di jalan Ahmad Malawat, kelurahan Tomagoba, Kecamatan Tidore, Kamis (10/10/2024).
“Itu bukan janji, itu program kami (Bandara) dan sudah ada site plantnya, gambar dan segala macam semua sudah ada, lengkap. Nanti di infocus saja kalian lihat. Bukan janji kosong,” ujar Syamsul.
Pembangunan bandara itu, kata Syamsul, rencananya berlokasi di antara Kecamatan Oba Utara dan Kabupaten Halmahera Barat.
“Kalau di Loleo itu, saya punya datanya, feasibility studinya kan gagal itu, karena kontur tanahnya di bawah itu lemah,” katanya.
Menurut Syamsul, seorang pemimpin itu harus punya cita-cita yang besar sehingga untuk mewujudkan hal tersebut perlu persiapan dan perencanaan yang matang.
“Pemimpin itu harus punya cita-cita bos, kalau pemimpin hanya ngarang-ngarang kecap itu, oh repot,” katanya.
Cita-citanya itu, lanjut Syamsul, dituangkan dalam program rencana pembangunan paslon SAMADA (Syamsul Rizal Hasdy – Adam Do. Djafar).
“Oleh karena itu, konsep pembangunan dalam visi misi kami itu kita membagi zona,” katanya.
Syamsul menjelaskan zona 1 meliputi Kecamatan Tidore, Tidore Timur, Tidore Selatan dan Tidore Utara.
“Kosentrasi pada pembangunan pendidilan, pembangunan peradaban dan ekonomi masyarakat, termasuk penataan kota dan lain-lain,” jelasnya.
Untuk zona 2 berada di Oba Utara. Zona ini kata Syamsul, akan fokus pada pengembangan kawasan perkantoran.
Sedangkan zona 3 meliputi Oba Tengah dan Oba. Sementara zona 4 berada di Oba Selatan.
“Untuk zona 3 dan 4 fokusnya pada perdagangan, industri dan pangan,” papar Syamsul.
Ia mengatakan, paslon SAMADA akan fokus pada pembangunan ekonomi dengan konsep konektivitas. Tujuannya agar pertumbuhan pembangunan berjalan adil dan merata.
Bahkan, ia berpikir untuk membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang tata niaga jika terpilih nanti. Sebab, perda ini bisa mengatur koridor perdagangan khususnya hasil alam sehingga bisa dijual langsung ke pabrik.
“Kemarin saya ke Oba, ada cengkeh, ada pala, kopra, semua ini jualnya ke tengkulak. Jadi jualnya itu dari Tidore, kenapa dia tidak langsung ke pabrik? Kopra misalnya, dari harga Rp10ribu itu bisa naik sampai Rp15ribu per kilo,” katanya.
Olehnya itu, kata dia, segala perencanaan infrastruktur ekonomi beserta instrumennya seperti bandara, pelabuhan peti kemas maupun pelabuhan kapal Pelni harus disiapkan.
“Pelabuhan laut, Pelni itu layaknya harus di sana (daratan) Oba. Kenapa di Oba, karena perdagangannya itu lebih mudah iya kan, kita ke Maluku, kita ke Papua, kita ke Sulawesi (lebih mudah),” terangnya.
Menurut Syamsul, daratan Oba harus dijadikan episentrum ekonomi Kota Tidore Kepulauan karena punya potensi sumber daya alam yang besar.
“20 tahun pemekaran wilayah Kabupaten Halmahera Tengah ke Kota Tidore Kepulauan, hampir semua resources, sumber daya alam ada di (daratan) Oba, potensi yang harus di garap, kenapa pemerintah tidak kosentrasi membangun infrastruktur ekonomi di sana,” ucapnya.
BACA JUGA: Tim Hukum SAMADA Minta Media Massa Berimbang dan Terapkan Kode Etik Jurnalistik
Syamsul lantas menyentil soal akses jalan di kecamatan Oba Selatan. Dengan memperbaiki akses jalan di sana akan membuka arus ekonomi dari Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan.
“Kalau koneksi ke Gane Barat itu terbuka, kemudian kita bangun satu pasar di Oba Selatan, maka pergerakan ekonomi dari Gane bisa lari ke Oba Selatan,” jelasnya.
Jika terpilih nanti, prioritas pembangunan pasangan SAMADA di tahun pertama adalah menuntaskan jalan di Oba Selatan hingga tembus ke Gane Barat.
“Ini untuk membantu pertumbuhan ekonomi, menopang daya beli,” ucapnya.
Dalam Pilkada Kota Tidore 2024 hanya ada dua paslon yang bertarung, yakni paslon nomor urut 1, Muhammad Sinen – Ahmad Laiman (Masi-Aman) yang diusung PDIP, PKB dan PKS.
Sementara paslon nomor urut 2, SAMADA yang diusung Partai Nasdem, Partai Demokrat, PAN, Partai Golkar dan Partai Gerindra).
(MS/Budis)
