BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam ajang Festival Film Pendek TVRI Jawa Barat 2024, Universitas Diponegoro (UNDIP) berhasil raih prestasi gemilang dengan memenangkan Juara 2 dalam kategori Film Pendek Patriotisme Terbaik.
Karya Film berjudul Patriot Tanpa Suara ini berhasil memukau para juri dengan pesan mendalam tentang patriotisme dan nasionalisme, sesuai dengan tema utama festival.
Tema yang Diangkat dalam Patriot Tanpa Suara
Mengusung tema semangat patriotisme melalui tindakan sederhana dalam kehidupan sehari-hari, Patriot Tanpa Suara menyajikan cerita relevan tentang seorang petugas kebersihan yang mengabdikan diri kepada bangsa Indonesia dengan cara yang jarang terpikirkan banyak orang.
Dengan alur sederhana namun penuh makna, film ini menyoroti kontribusi kecil yang dapat dilakukan setiap individu untuk menunjukkan rasa cinta kepada tanah air.
Kolaborasi Antar Fakultas yang Menginspirasi
Karya ini lahir dari kolaborasi antara UNDIP TV, Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro.
Sinergi antar unit dan fakultas ini menegaskan pentingnya kerja sama dalam menghasilkan karya berkualitas yang dapat diapresiasi publik. Dari 357 film yang mengikuti festival, Patriot Tanpa Suara berhasil masuk ke dalam 6 besar dan meraih posisi sebagai Juara 2.
Tim kreator film ini melibatkan berbagai elemen UNDIP, antara lain Aura Angellica Risqullah (FIB), Jarwanto, Fatimah Noor Janah (REKTORAT), Muhammad Rizki Fadhlurrohman, Azaki Fathoni Hantoro (FSM), Febri Yoga Perdana (RSND), Sami’an, Priyo Handoko, Hafid Amri, Hasna Rufaidah, Naila Safira, Irgy Yusufi Daryawan (FKM), serta UNDIP TV.
Proses pembuatan film ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi mahasiswa UNDIP dapat menghasilkan karya seni audio-visual yang membawa dampak positif.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof. Dr. Alamsyah, S.S., M.Hum., mengungkapkan harapannya terhadap keberlanjutan kolaborasi ini.
“Karya ini sangat berharga karena mampu menginspirasi generasi muda untuk mencintai bangsa melalui peran masing-masing. Kolaborasi berbagai fakultas dan lembaga di UNDIP mencerminkan semangat kebersamaan untuk maju bersama. Di masa depan, kita harus lebih sering bersinergi demi kemajuan UNDIP yang lebih bermanfaat dan bermartabat,” jelasnya, melansir laman resmi Undip, Kamis (19/12/2024).
Proses Produksi yang Efisien
Proses pembuatan Patriot Tanpa Suara berlangsung dalam waktu singkat, meliputi satu minggu pra-produksi, satu hari syuting, dan tiga hari post-produksi. Hasna Rufaidah, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat sekaligus produser film ini, menyampaikan kebanggaannya atas kerja sama tim.
“Saya merasa bangga bisa berkolaborasi dengan orang-orang hebat dari berbagai fakultas yang memiliki karakter dan minat berbeda, namun tetap memiliki visi yang sama, yaitu menyampaikan pesan kepada penonton dengan cara yang menyenangkan. Meski persiapannya singkat, kami berhasil menyelesaikan film ini dengan baik,” ujarnya.
Sebagai bagian penting dari media internal UNDIP, UNDIP TV berada di bawah Direktorat Jejaring Media, Komunitas, dan Komunikasi Publik. Dr. Nurul Hasfi, M.A., selaku direktur, menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih.
BACA JUGA: Catat Sejarah! 3 Mahasiswa TRKI Undip Raih Juara di Kompetisi Ception
“Keberhasilan Patriot Tanpa Suara menjadi bukti nyata bahwa semangat inovasi, kolaborasi, dan dedikasi mahasiswa serta unit di UNDIP mampu menciptakan karya berkualitas yang memberikan dampak positif,” ungkapnya.
Keberhasilan UNDIP dalam ajang Festival Film Pendek menjadi inspirasi untuk mahasiswa UNDIP lainnya dalam berkarya dan berinovasi di berbagai bidang.
(Virdiya/Usk)