BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyatakan bahwa biaya pakan dan perawatan hewan di Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) selama penutupan sementara akan ditanggung sepenuhnya oleh Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI).
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memastikan seluruh hewan di dalamnya tetap dalam kondisi baik dan mendapatkan perawatan.
“Anggaran perawatan didukung sepenuhnya oleh PKBSI. Itu sudah jelas,” tegas Farhan di Bandung, Selasa (12/3/2025).
Penutupan Bandung Zoo, menurutnya, dilakukan akibat konflik internal antara dua manajemen yayasan yang sedang berseteru.
“Pertikaian ini bukan antara yayasan dengan pemerintah kota, melainkan antar pengurus yayasan itu sendiri. Karena itulah, kepolisian, kejaksaan, dan kami memutuskan menutup sementara kebun binatang tersebut,” jelasnya.
Farhan juga menegaskan bahwa aset Bandung Zoo yang kini disita dan diblokir Kejaksaan Tinggi Jawa Barat merupakan milik yayasan, bukan Pemerintah Kota Bandung.
Pemblokiran tersebut baru akan dicabut setelah ada keputusan hukum yang berkekuatan tetap, dan aset akan diserahkan kepada yayasan yang sah.
Mengenai izin pengelolaan ke depan, Farhan menyatakan bahwa kewenangan sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat.
“Kami sedang menunggu keputusan dari Direktur Konservasi Kementerian Kehutanan, karena izin konservasi berasal dari sana,” pungkasnya.
Sementara itu Sulhan Safi’i, Humas Bandung Zoo dari Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT), menjelaskan bahwa sekitar 50 keeper datang setiap pukul 06.00 WIB untuk merawat hampir 700 satwa.
Tugas mereka meliputi pemberian pakan, pembersihan kandang, serta perbaikan fasilitas seperti kunci kandang dan saluran air.
Namun, penutupan ini berdampak besar pada pendapatan kebun binatang. Sumber pemasukan utama, seperti penjualan tiket, sewa tenant, rest area, dan acara khusus di akhir pekan, terhenti sepenuhnya.
Sulhan menegaskan, saat ini biaya pakan satwa masih ditanggung oleh Yayasan Bisma Bratakusuma.
Sulhan mengungkapkan bahwa pengelola sedang berkoordinasi dengan kuasa hukum untuk mencari solusi.
Jika penutupan berlangsung lama, beban keuangan yayasan akan semakin berat. Pasalnya, gaji karyawan tetap dibayarkan, sementara tiket online yang sudah terjual harus dikembalikan.
“Kalau terlalu lama ditutup, yayasan akan kesulitan karena harus memberi makan satwa tanpa pemasukan. Kami tetap bayar upah karyawan, dan ratusan tiket online yang sudah dibeli pengunjung akan kami ganti. Tapi kami berusaha agar kerugian tidak semakin besar,” ujar Sulhan.
Meski menghadapi tantangan keuangan, yayasan berkomitmen penuh untuk memastikan kesejahteraan satwa dan karyawan.
“Kami akan terus penuhi kebutuhan pakan satwa dan upah pekerja, apa pun yang terjadi,” tegas Sulhan.
BACA JUGA
Dedi Mulyadi Tak Mau Ikut Campur Persoalan Bandung Zoo, Kenapa?
Bandung Zoo Ditutup Sementara, Situasi Gerbang masih Dijaga Aparat
Jumlah Satwa Bandung Zoo
Terletak di jantung Kota Bandung dengan area seluas hampir 14 hektar, Kebun Binatang Bandung menawarkan suasana hijau yang asri dan beragam satwa menarik.
Mengutip laman resmi Bandung Zoo, tempat ini menjadi salah satu destinasi favorit warga Bandung dan Jawa Barat, dengan koleksi ratusan hewan dari berbagai jenis, termasuk mamalia, burung, reptil, dan ikan.
Selain sebagai tempat rekreasi, kebun binatang ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi dan penelitian.
Pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan satwa di beberapa zona khusus, termasuk berfoto bersama atau menaiki hewan seperti unta, gajah, dan kuda melalui wahana tunggangan yang tersedia.
Tak hanya itu, pengelola juga menyajikan pertunjukan satwa yang menampilkan berbagai hewan terlatih, seperti burung kakatua koki, macaw biru-kuning, rangkong badak, binturong, anjing pudel, dan marmut.
Interaksi antara perawat satwa (zookeeper) dan hewan tidak hanya terbatas pada perawatan harian, tetapi juga melibatkan pelatihan untuk pertunjukan yang menghibur pengunjung.
Dengan berbagai aktivitas yang ditawarkan, Kebun Binatang Bandung tetap menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik bagi keluarga dan pecinta satwa.
(Aak)