BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mendorong berbagai sektor untuk ikut serta menciptakan nilai tambah bagi kota, terutama dalam memperkuat identitas Kota Bandung sebagai destinasi wisata unggulan.
“Acara ini sebetulnya bagian dari upaya kita untuk menunjukkan bahwa semua sektor di Kota Bandung harus bergerak untuk memberikan nilai tambah, khususnya kepada Bandung sebagai tempat tujuan wisata,” kata Farhan di Microlibrary Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Senin (19/5/2025).
Dengan mengusung gagasan Bandung Kota Cerita, Pemkot Bandung berharap program ini mampu menarik minat wisatawan untuk tidak hanya berkunjung, tetapi juga mengalami dan mengenal lebih dalam kisah-kisah yang membentuk wajah Kota Bandung.
Baca Juga:
Bandoeng 10K Jadi Branding Baru Kota Bandung sebagai Sport Tourism
Pemkot Bandung Berencana Bakal Menyelenggarakan Event Lari Secara Rutin Setiap Minggu
“Bandung Kota Cerita diharapkan akan membuat orang makin mau datang ke Bandung untuk mendengarkan dan mengalami cerita tersebut. Ini bagian dari upaya kita memberikan daya tarik tersendiri terhadap kota Bandung,” ucapnya.
Selain itu, Farhan juga membagikan salah satu cerita masa kecilnya yang membekas dalam ingatannya. Sebagai anak yang tumbuh besar di kawasan Pagarsih, dirinya sering menjelajah hingga ke Ledeng dan daerah sekitarnya.
“Buat saya pribadi, cerita paling berkesan itu saat saya sebagai anak kecil yang sering main, rumah di Pagarsih, tapi main ke Ka Ledeng. Zaman dulu, saya sempat menemukan jalan tembus dari Curug Dago ke Maribaya, lalu nyasar sampai ke Tangkuban Perahu. Pulangnya stop truk. Itu cerita yang tidak akan terlupakan,” kata Farhan sambil tersenyum manis.
Selain mengangkat narasi lokal, Pemkot Bandung juga tengah menyiapkan inovasi dalam bidang literasi melalui konsep perpustakaan jalanan. Menurutnya, konsep ini akan membalik pendekatan tradisional perpustakaan yang selama ini menunggu pengunjung datang.
“Perpustakaan sekarang itu hanya sebatas menunggu orang datang. Nah, sekarang akan dibalik, kitanya yang harus ‘berteriak’ dalam tanda kutip untuk datang ke orang-orang itu,” ujarnya.
Terkait teknis pelaksanaannya, Farhan menyebut masih dalam tahap penjajakan.
“Apakah ini akan dibawa keliling, ditempatkan di satu titik tertentu, atau seperti apa, nanti kita akan cari jalannya,” pungkasnya
Dengan semangat menjadikan Bandung sebagai kota penuh cerita dan literasi yang hidup, Pemkot Bandung terus menggali ide-ide kreatif untuk membangun kota yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga kaya makna dan kenangan bagi warganya. (Kyy/Usk)