BANDUNG,TM.ID: Kapolresta Bandung Kombespol Kusworo Wibowo mengatakan pihaknya akan bersinergis bersama TNI, Forkopimda tokoh lintas agama dan organisasi masyarakat di Kota Bandung dalam membangun komunikasi yang harmonis, agar terlaksananya pemilu yang damai.
“Perbedaan pilihan dalam pemilu, merupakan suatu keniscayaan, tetap jaga kondusifitas keamanan di Kabupaten Bandung, tidak ada paksaan, harus guyub dan tertib dalam bingkai persaudaraan” ujarnya, di Mapolresta Bandung,dalam keterangan tertulisnya tang diterima teropongnmedia, Rabu (26/9/2023).
Selain itu, Wibowo mengatakan, Polresta Bandung sudah melaksanakan simulasi sistem pengamanan kota, mengantisipasi potensi konflik Pemilu 2024. Tujuan kegiatan ini, mewujudkan ketertiban masyarakat, melahirkan rasa aman dan nyaman, pada tahun politik khususnya di Kabupaten Bandung.
BACA JUGA : Pengamanan Pemilu 2024, Polri Turunkan Sejumlah Satgas
Polri dan FKPPI Bersinergi
Sementara, Ketua Forum Komunikasi Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (FKPPI) Cabang Kabupaten Bandung Vera Hermawan menegaskan bahwa kondusifitas wilayah menjadi salah satu indikator penting keberhasilan Pemilu 2024.
Sehingga pihaknya bersama 22 Pengurus Rayon FKPPI akan menjadi mitra kepolisian, bahkan membantu penyelenggara pemilu dalam konteks pengawasan pemilu hingga tingkat TPS.
“Barisan Keluarga Besar FKPPI menjadi salah satu organisasi massa yang siap membantu tugas TNI dan Polri selaku pembina, dikarenakan pentingnya pemilu dan demokrasi bagi masyarakat, untuk berjalannya pemerintahan yang sah dalam pemilihan langsung”, ujar Vera dalam kunjungan silaturahmi kepada pembina organisasi.
Dosen Ilmu Komunikasi Fisip Unpas ini menilai, urgensi pemilu dan demokrasi memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk menggunakan hak politiknya, bahkan terjaminnya pergantian pimpinan secara regular dan damai.
Selain itu, pentingnya pemilu mempertahankan kedaulatan rakyat dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, tentu mesti menjadi isu strategis jelang pemilihan presiden dan legislatif nanti, sehingga meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat akan menjadi tujuan dilaksanakannya pemilu bukan sebaliknya”, ujarnya.
(Usamah)