JAKARTA,TM.ID: Komisi V DPR RI mengkritisi PT KAI setelah terjadi lima insiden kecelakaan kereta api di awal tahun 2024 ini.
Kecelakaan berantai moda transportasi kereta api tersebut menjadi sorotan Anggota Komisi V DPR RI. Mulyadi.
Mulyadi mengingatkan Dirjen Kereta Api dan PT KAI yang berperan sebagai operator moda transportasi kereta api agar lebih disiplin dalam menerapkan standar operasional prosedur (SOP)-nya.
Mulyadi juga mendesak PT KAI untuk segera menyelenggarakan audit operasi, termasuk meningkatkan kembali peningkatan kompetensi dari setiap SDM di KAI.
Ia berharap Komisi V yang bermitra dengan Kementerian Perhubungan supaya Dirjen Kereta Api, melakukan evaluasi menyeluruh termasuk audit operasi, audit sarana prasarana.
“Dan melakukan upgrading kompetensi setiap SDM yang dilibatkan, khususnya yang berkaitan dengan operasional kegiatan di perkeretaapian,” tegas Mulyadi, seperti dilansir Parlementaria, Selasa (16/1/2024).
BACA JUGA: Double Track Jalur Kereta Api Haurpugur Cicalengka Segera Dibangun
Tercatat, beberapa kecelakaan moda transportasi kereta api ini di antaranya:
- Insiden anjloknya kereta di Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur;
- Tabrakan kereta dengan mobil pada perlintasan sebidang yang terjadi di Klaten;
- Tabrakan kereta dengan mobil pada perlintasan sebidang di Banyuwangi;
- Tabrakan kereta dengan mobil pada perlintasan sebidang di Tebingtinggi;
- Tabrakan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung (Jumat, 5/1/2024).
Ia menegaskan, apabila terus menerus dilakukan peningkatan kompetensi SDM, maka tentu perlengkapan sarana prasarana kereta api juga harus terus diperbarui.
Ia menegaskan, karena kereta api merupakan salah satu jasa transportasi yang menjadi andalan publik, maka KAI harus memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
Mulyadi meminta KAI agar meningkatkan sosialisasi pentingnya keselamatan berkereta api. Sehingga, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api dapat kembali.
Menurutnya, operator maupun dari Dirjen Kereta Api harus meningkatkan sisi sosialisasi tentang pentingnya keselamatan berkereta api.
Keselamatan berkereta api ini jangan cuma untuk para pengguna jasa, tetapi juga bagi SDM PT KAI dengan maksimal.
“Kalau misalnya tadi ada upgrading kompetensi terkait SDM-nya, tentu perlengkapan sarana prasarana juga harus terus diperbaharui,” kata Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Dengan begitu, keselamatan dan keamanan akan menjadi prioritas, agar kepercayaan masyarakat pengguna moda transportasi kembali dan bahkan meningkat.
(Aak)