BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pada Rabu (7/5/2025) malam pukul 21.00 waktu setempat, Asap hitam mengepul dari cerobong di atas Kapel Sistina, Vatikan.
Hal itu menandai berakhirnya hari pertama konklaf tanpa terpilihnya paus baru. Ini adalah pemungutan suara pertama dalam proses pemilihan paus ke-267, pengganti Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025.
Diperkirakan 45.000 orang memadati Lapangan Santo Petrus untuk menantikan pengumuman, yang semula diperkirakan akan terjadi setelah pukul 19.00. Namun, publik baru mendapatkan kepastian 2 jam kemudian ketika asap hitam muncul, pertanda belum ada hasil dari pemungutan suara pada hari pertama konklaf.
Baca Juga:
Konklaf Paus Dimulai Hari Ini, Kardinal Suharyo Wakili Indonesia!
Salah satu yang hadir di lapangan adalah Diakon Nicholas Nkoronko dari Tanzania. Kepada Vatican News, ia menyampaikan kehadirannya bersama umat lain bertujuan untuk mendoakan proses pemilihan.
“Peran kami di sini adalah berdoa bersama umat Katolik lainnya agar Roh Kudus membimbing proses ini,” ujar Nkoronko.
“Dari mana pun paus baru berasal, baik itu Afrika, Asia, atau Amerika, yang kami butuhkan adalah seorang paus yang suci, yang mampu membimbing dan menjadi gembala bagi gereja,” tambahnya.
Sebelumnya, dberitakan, sebanyak 133 kardinal dari seluruh dunia bersiap mengikuti konklaf untuk memilih paus baru, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma. Konklaf adalah tradisi sakral dan sangat rahasia yang menjadi bagian penting dalam suksesi kepausan.
Pada Rabu (7/5/2025), Vatikan menggelar misa khusus bertajuk pro eligendo pontifice atau misa untuk pemilihan paus, yang dimulai pukul 10.00 waktu setempat. Misa dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re (91), selaku dekan kolegium kardinal.
Seluruh kardinal hadir dalam misa tersebut, baik yang berusia di bawah 80 tahun (yang memiliki hak memilih dan dipilih) maupun yang telah berusia di atas 80 tahun. Terdapat 133 kardinal yang akan mengikuti konklaf, tetapi hanya mereka yang berumur di bawah 80 tahun yang berhak memberikan suara dan menjadi calon Paus.
Arti Konklaf
Romo Markus Solo Kewuta, SVD, imam asal Indonesia yang bertugas di Vatikan, menjelaskan istilah konklaf berasal dari bahasa Latin conclave, gabungan dari kata cum (dengan) dan clave (kunci).
“Artinya, konklaf adalah proses pemilihan paus yang dilakukan dalam ruangan terkunci rapat, penuh kerahasiaan, dan tertutup dari dunia luar,” jelasnya.
Konklaf dilaksanakan dalam suasana doa dan refleksi mendalam. Setiap kardinal yang berhak memilih memiliki potensi untuk dipilih.
“Mereka masuk sebagai kardinal, dan salah satunya bisa keluar sebagai paus,” tambahnya, sebelum dimulainya hari pertama konklaf. (Usk)