BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Simak penjelasan mengenai snickometer, teknologi canggih pendeteksi suara dalam penyelenggaraan turnamen EURO 2024.
Penggunaan teknologi telah merambah banyak aspek kehidupan, termasuk dunia olahraga. Di EURO 2024, teknologi canggih bernama snickometer diterapkan untuk mempermudah pengawasan.
Pengertian Teknologi Snickometer
Snickometer lebih dikenal oleh penggemar olahraga kriket karena sering terpakai untuk pertandingan tersebut. Namun, teknologi ini kini juga diimplementasikan di EURO 2024.
Snickometer adalah alat yang mendeteksi frekuensi selama pertandingan berlangsung. Secara sederhana, alat ini memfilter frekuensi suara untuk mengetahui apakah terjadi kontak dengan bola.
Dalam olahraga kriket, snickometer berguna untuk menentukan apakah ada kontak antara pemukul dan bola. Di ajang sepak bola seperti EURO 2024, alat ini membantu mendeteksi suara saat bola bersentuhan dengan pemain atau gawang.
Snickometer pertama kali ada pada 1990-an oleh Allan Plaskett. Seiring perkembangan, alat ini terkenal sebagai Ultra-Edge, yang dapat menampilkan hasil filter frekuensi menggunakan audio dan visual.
Cara Kerja Snickometer
Memahami teknologi snickometer tidak lengkap tanpa mengetahui cara kerjanya lebih detail. Pada pertandingan olahraga, seperti sepak bola, alat ini sering ada di gawang atau bola. Tujuannya adalah mendeteksi frekuensi saat terjadi kontak antara bola dan objek lain.
Pemanfaatan Mikrofon Sensitif dan Osiloskop
Cara kerja snickometer adalah dengan memanfaatkan mikrofon sensitif yang menangkap frekuensi dan menyaringnya untuk menghilangkan kebisingan yang tidak perlu. Frekuensi yang tertangkap kemudian tersalurkan ke osiloskop.
Osiloskop adalah perangkat untuk mengukur gelombang suara yang direkam. Pada saat yang sama, kamera berkecepatan tinggi merekam pergerakan bola. Kombinasi rekaman ini tampil secara audio dan visual untuk menentukan apakah suara yang tertangkap mikrofon bertepatan dengan gerakan bola. Jika terdengar suara, artinya bola bersentuhan dengan bagian tertentu seperti pemukul, gawang, atau tubuh pemain.
Pelacakan Kontak pada Bola
Dalam sepak bola, snickometer membantu mendeteksi apakah pemain menyentuh bola dengan bagian tubuh tertentu di area terlarang. Microchip pada bola ini dapat melacak setiap sentuhan dengan kecepatan 500 kali per detik, membantu wasit menentukan apakah keputusan penalti perlu atau tidak.
Pro dan Kontra Penggunaan Snickometer
Meskipun canggih, teknologi snickometer juga menghadapi pro dan kontra. Beberapa pendapat menyatakan alat ini mungkin mendeteksi frekuensi yang salah. Namun, sejauh ini snickometer tetap terpakai karena bisa membantu kelancaran pertandingan.
Kelebihan Snickometer
- Teknologi ini memberikan data yang sangat akurat tentang kontak bola, yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan penting.
- Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan selama pertandingan, mengurangi waktu yang habis untuk meninjau ulang kejadian.
- Menyediakan bukti visual dan audio yang dapat terverifikasi, meningkatkan kepercayaan pada keputusan wasit.
BACA JUGA: Waspada! Ancaman Penipuan EURO 2024, Modus Operandi Penjahat!
Kekurangan Snickometer
- Meski jarang, ada kemungkinan alat ini mendeteksi frekuensi yang salah atau noise yang mengganggu hasil.
- Implementasi dan pemeliharaan teknologi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
- Terlalu mengandalkan teknologi bisa mengurangi peran penting wasit dan keputusan manusia dalam permainan.
Pada perhelatan EURO 2024, teknologi snickometer bisa membantu meningkatkan kualitas pengawasan pertandingan. Dengan mendeteksi sentuhan bola yang tidak terlihat secara kasat mata, keputusan yang diambil akan lebih tepat dan adil.
(Kaje)