Apa itu Gerakan Rompi Kuning yang Diucap Gibran di Debat Cawapres?

Penulis: Anisa

Gerakan Rompi Kuning
(Bloomberg Technoz)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Pada debat cawapres keempat, Minggu (21/1/2024), calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyinggung isu yang Gerakan Rompi Kuning di Prancis.

Isu gerakan rompi kuning ini muncul dalam konteks pertanyaan Gibran kepada calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, mengenai penanganan greenflation.

Gibran Rakabuming menanyakan Mahfud MD tentang cara mengatasi greenflation, istilah yang baru-baru ini dijelaskan sebagai inflasi hijau.

Dalam menjelaskan konsep ini, Gibran membawa contoh Gerakan Rompi Kuning di Prancis, yang dipicu oleh implementasi kebijakan greenflation di negara tersebut.

Greenflation dan Gerakan Rompi Kuning

Greenflation, menurut Gibran adalah konsep di mana kebijakan ramah lingkungan dapat menyebabkan kenaikan harga berbagai barang dan jasa. Dia menyoroti dampak negatif yang terlihat dalam gerakan ini sebagai peringatan akan bahaya dari kebijakan serupa.

Gerakan Rompi Kuning bermula dari kelompok orang desa yang merasakan kesulitan finansial akibat kebijakan pajak hijau Presiden Emmanuel Macron.

Mereka menyuarakan ketidakmampuan mereka untuk menanggung kenaikan harga bahan bakar, terutama karena kebutuhan mereka untuk berkendara jarak jauh.

BACA JUGA: Debat Keempat Pilpres, Hilirisasi Masih jadi Kata Andalan Gibran

Protes Jadi Kekerasan

Protes ini pada awalnya terfokus pada penolakan terhadap pajak hijau yang pemerintah Prancis terapkan. Namun, seiring waktu, Gerakan Rompi Kuning berkembang menjadi perwakilan yang lebih luas dari ketidakpuasan kelas pekerja dan menengah terhadap kondisi hidup yang semakin sulit.

Gerakan ini menarik perhatian karena tidak memiliki pemimpin resmi. Awalnya terorganisir melalui media sosial, gerakan ini menyatukan orang-orang dengan keprihatinan serupa tanpa memandang latar belakang atau status sosial.

Greenflation di Prancis muncul sebagai dampak dari kebijakan lingkungan yang dicanangkan oleh Presiden Macron. Kebijakan ini mencakup pengenakan pajak ramah lingkungan terhadap bahan bakar, yang mulai berlaku pada 1 Januari.

Meskipun sebagian besar aksi protes Rompi Kuning awalnya damai, beberapa aksi kekerasan terjadi di Paris dan wilayah lainnya. Kelompok anarkis yang terkenal sebagai “casseurs” terlibat dalam tindakan vandalisme dan kekerasan, merusak properti dan menghadang polisi.

Gerakan ini secara langsung berkaitan dengan greenflation. Kenaikan harga bahan bakar sebagai bagian dari kebijakan lingkungan menciptakan ketidakpuasan dan protes dari masyarakat, mencerminkan dampak jangka panjang dari greenflation.

 

(Kaje/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Dosen UIN Mataram
Dosen UIN Mataram Labrak Mahasiswi Pelapor Saat Diperiksa Polisi
Kota Bandung Terapkan Kalung Barcode untuk Hewan Kurban, Pastikan Hewan Kurban Aman dan Transparan
Kota Bandung Terapkan Kalung Barcode untuk Hewan Kurban Agar Aman dan Transparan
WhatsApp Image 2025-05-21 at 17.57
Strategi Bisnis: Fokus
IIMS Surabaya 2025
Link Tiket IIMS Surabaya 2025: Harga dan Daftar Brand Otomotif
Putusan perkara Hasto. kongres PDIP
Hasto Ditahan KPK, PDIP Siapkan Sekjen Baru Lewat Kongres?
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

JNE Buka Peluang Emas Buat Mahasiswa! Content Competition: Inspirasi Tanpa Batas Ramaikan Universitas Halim Sanusi

5

Unpas Sambut Hangat Roadshow Suar Mahasiswa Awards 2025
Headline
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Lesti Kejora Hak Cipta
Lesti Kejora Dipolisikan! Terancam Hukuman 4 Tahun Bui!
dirut sritex ditangkap
Dirut Sritex Iwan Lukminto Ditangkap di Solo
10.931 Orang Terjangkit HIV di Bandung
10.931 Orang Terjangkit HIV di Bandung, Pemkot Perkuat Sinergi Lintas Sektor

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.