BANDUNG,TM.ID: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung sedang melakukan langkah antisipasi musim penghujan demi memastikan logistik Pemilu 2024 tetap dalam kondisi terjaga dan baik saat pendistribusian, sampai hari pemungutan suara tanggal 14 Februari mendatang.
Ketua KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti mengaku sudah berkoordinasi dengan petugas di tingkat kecamatan dan panitia pemungutan suara (PPS). Mereka diminta untuk mendirikan TPS di lokasi yang terjangkau, bebas dari potensi bencana.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Segera Pindahkan 1.508 PKL di Kawasan Monju, Jangan Langgar Aturan
Pihaknya juga menggaet Pemkot Bandung soal potensi hujan deras ketika hari pencoblosan.
“Kita ada koordinasi dengan pihak pemkot ya, supaya memang untuk tempat itu kita ada semi (terbuka) dan termasuk kalau misalnya tenda ada dan terpal untuk menghindari kebocoran atau hal yang lainnya,”kata Wenti Frihadianti, Selasa (23/1/2024).
Wenti berharap kondisi cuaca saat hari pencoblosan terang dan tidak hujan. Pasalnya, kata dia, pada pemilu tahun 2019 lalu, terdapat kecamatan yang terendam banjir seperti di wilayah Rancasari.
“Tapi sekarang itu kondisinya memang sudah baik karena memang sudah dilakukan koordinasi dengan pak camat. Saluran-saluran air diperbaiki, saat ini upaya antisipasi terus dilakukan,” ucapnya.
Saat ini, KPU tengah melakukan pengesetan logistik pemilu ke kotak suara yang ditargetkan berlangsung hingga akhir Januari. Selanjutnya pada awal Februari penyaluran logistik ke kecamatan hingga H-5.
“Surat suara udah udah selesai ya, kalau untuk solid sudah selesai, jadi kita tinggal fokus di pengesetan. Targetnya itu dilaksanakan di tanggal 21 sampai 28 Februari ini mudah mudahan bisa nyampe target,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia menambahkan, surat suara yang telah disortir serta dilipat dan selesai pada tanggal 18 Januari lalu. Saat ini, seluruh surat suara dalam kondisi baik meski sebagian kecil mengalami kerusakan dan telah diminta untuk dikirim ulang.
BACA JUGA: KPU Kota Bandung Sebut Ada Ribuan Surat Suara Rusak
“Kemarin agenda sorlip yang di mana kita dikhawatirkan molor ternyata di 10 hari kita sudah selesai, bahkan belum genap 10 hari ya setengah harinya gitu. Nah untuk kegiatan pengesetan pun kita target delapan hari tapi di enam hari ini, yang menjadi penjadwalan kita selesai. Nah untuk di dua harinya apa yang menjadi kekurangan kita jadi ada space waktu itu untuk prepare seperti itu,” imbuhnya.
(Rizky Iman/Masnur)