BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Anggota DPRD Jawa Barat, Agung Yansusan menyoroti masih adanya aksi demonstrasi yang berujung anarkis di sejumlah daerah. Ia menegaskan bahwa kericuhan kerap dipicu oleh provokator, bukan murni dari mahasiswa yang menyampaikan aspirasi.
Menurutnya, mahasiswa pada dasarnya tidak sepakat dengan tindakan perusakan fasilitas umum.
“Ada oknum-oknum yang sengaja memperkeruh suasana dan membuat demonstrasi tidak fokus pada penyampaian aspirasi. Mereka memprovokasi dengan alasan masyarakat sedang marah besar,” ujar Agung.
Ia menilai, aksi anarkis justru menimbulkan kerugian nyata bagi masyarakat. Anggaran publik yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan penting, kata Agung, akhirnya tersedot untuk perbaikan fasilitas yang dirusak.
“Misalnya, dana yang semestinya bisa untuk pupuk gratis atau bantuan UMKM malah dipakai memperbaiki pagar maupun lampu lalu lintas,” tambahnya.
Agung juga menekankan pentingnya menahan diri agar demonstrasi tetap berjalan sesuai tujuan awal. Ia menyebutkan bahwa setiap aksi seharusnya membuka ruang dialog antara masyarakat dan pemerintah.
Baca Juga:
Agung Yansusan Dukung Aspirasi Mahasiswa, Tekankan Anggaran Pro Rakyat dan Tolak Represif Aparat
“Demonstrasi itu pasti ada dialog, bukan semata-mata hanya teriak lalu dicuekin. Dialog selalu ada, hanya saja sering tidak terekspose atau tidak terekam dengan baik,” jelasnya.
Dengan demikian, Agung berharap mahasiswa dan masyarakat tetap menjaga jalannya penyampaian aspirasi agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin memecah konsentrasi perjuangan rakyat.
(Virdiya/_Usk)