BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Geologi Kementerian ESDM memaparkan hasil analisis gempa berkekuatan 5,0 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (9/6/2025) malam. Pusat gempa terletak di laut dengan kedalaman 47 kilometer, sekitar 48 km tenggara Pangandaran.
Kepala Badan Geologi M Wafid menjelaskan wilayah terdampak memiliki morfologi beragam mulai dari dataran hingga pegunungan terjal.
“Batuan di daerah ini sebagian telah mengalami pelapukan dan bersifat urai, lepas, serta belum kompak sehingga memperkuat efek guncangan,” jelas Wafid, mengutip Antara, Selasa (10/6).
Gempa ini menunjukkan pola sesar naik (thrust fault) dengan komponen oblique mengarah Barat Laut-Tenggara, terkait aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia di selatan Jawa.
Menurut Wafid, wilayah terdampak terdiri dari tanah lunak hingga keras dengan susunan batuan sedimen tersier dan endapan kuarter.
BACA JUGA
Gempa Tektonik Magnitudo 5,0 Guncang Pangandaran
Bedog Pangleseran Pangandaran: Pusaka yang Sarat Falsafah Hidup
Berdasarkan laporan BMKG, gempa terjadi pukul 23.55 WIB dengan koordinat 8,08° LS dan 108,72° BT.
Guncangan dirasakan dengan intensitas III MMI di Pangandaran serta II-III MMI di Cilacap, Banyumas, Kebumen, Tasikmalaya, dan Garut.
“Tidak ada laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa hingga Selasa pagi. Gempa ini juga tidak berpotensi tsunami,” tegas Wafid.
Analisis lebih lanjut menunjukkan variasi tingkat kerentanan gempa di wilayah terdampak, dari kategori rendah hingga tinggi.
(Aak)