BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Langkah besar sedang diayunkan Alwi Farhan. Setelah mencuri perhatian sebagai juara dunia junior 2023, kini pebulu tangkis berusia 20 tahun itu mulai menunjukkan bahwa dirinya bukan sekadar sensasi usia muda, tapi calon kekuatan besar di level senior.
Momentum besar datang di Piala Sudirman bulan lalu, saat Alwi ditunjuk menggantikan Jonatan Christie untuk laga penting melawan Denmark. Keputusan itu berbuah manis.
Tak hanya tampil tenang di panggung besar, Alwi juga mencetak kemenangan mengejutkan atas pemain peringkat 3 dunia, Anders Antonsen, hasil yang ikut mengantar Indonesia menang telak 4-1.
Namun bagi Alwi, kemenangan itu bukan akhir. Justru sebaliknya, ia melihatnya sebagai awal dari transisi karier yang lebih menantang.
“Mengalahkan Antonsen adalah titik balik, tapi saya tidak ingin berhenti di sana. Target saya sekarang adalah menang melawan pemain top secara konsisten, dan setidaknya satu gelar World Tour tahun ini,” tegasnya kepada media, dikutip Selasa (20/5/2025).
Berstatus sebagai pemain peringkat 31 dunia, Alwi sadar bahwa jalan menuju elite dunia masih panjang. Tapi tekadnya besar.
Baca Juga:
Alwi Farhan Tatap German Open 2025 di Tengah Cidera
Ia ingin menyamai, bahkan melewati, dua senior yang selama ini ia jadikan panutan, Jonatan Christie dan Anthony Ginting.
“Saya belajar banyak dari mereka. Jonatan mungkin kini memilih jalur profesional di luar pelatnas, tapi pengaruhnya besar buat saya. Sekarang giliran saya untuk membuktikan,” katanya.
Alwi juga menyebut legenda Taufik Hidayat sebagai salah satu tokoh yang membentuk pola pikirnya sebagai atlet.
“Taufik adalah teladan. Dia sering memberi saran yang menyadarkan saya bahwa untuk sukses, mental dan konsistensi adalah kunci,” ujarnya.
Ambisi besar telah dipancang, yaitu Olimpiade. Tapi Alwi tahu, sebelum mengincar podium emas, ia harus lebih dulu menaklukkan tantangan rutin di tur dunia.
Langkah selanjutnya dimulai di Malaysia Masters pekan ini. Di babak pertama, ia akan menghadapi wakil Taiwan, Su Li Yang (peringkat 41 dunia).
(Budis)