Alumni Universitas Terbuka Terpilih Berpartisipasi di AFMAM Plus Australia 2024

Alumni Universitas Terbuka
(dok. UT)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Alumni S1 Ilmu Pemerintahan Universitas Terbuka (UT), berhasil harumkan nama Indonesia di tingkat internasional.

Muhammad Bijaksabara Hikmawan, yang akrab disapa Bijak, yang merupakan alumni UT tersebut menjadi salah satu dari tiga delegasi Indonesia yang terpilih untuk berpartisipasi dalam ASEAN Foundation Model ASEAN Meeting Plus Australia 2024 (AFMAM Plus Australia 2024).

Acara bergengsi ini diselenggarakan pada 10-14 September 2024 di Sekretariat ASEAN, Jakarta. Bijak berhasil terpilih setelah melewati proses seleksi yang sangat kompetitif, bersaing dengan lebih dari 1.000 pelamar dari 10 negara ASEAN, Timor Leste, dan Australia.

Kesempatan Ikut Simulasi Tingkat Tinggi ASEAN

Bersama dua delegasi lainnya dari Indonesia, Bijak mendapat kesempatan untuk ikut dalam simulasi pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang otentik. Program ini merupakan inisiatif ASEAN Foundation dan Pemerintah Australia, yang bertujuan mempererat hubungan antara ASEAN dan Australia sekaligus mengasah kemampuan diplomasi serta pemahaman regional para peserta.

Dalam simulasi pertemuan tersebut, Bijak berperan sebagai diplomat dari Kerajaan Kamboja. Ia berkolaborasi dengan dua rekannya, Nicole dari Australia dan Vinh dari Vietnam, dalam mendiskusikan serta merundingkan isu-isu penting yang dihadapi ASEAN.

Puncak prestasi Bijak tercapai pada malam penghargaan atau Awarding Night, ketika ia berhasil meraih dua penghargaan bergengsi: Diplomacy Award for Minister in ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) dan Best Delegation Award (Cambodia).

Penghargaan ini menunjukkan kepiawaian Bijak dalam berdiplomasi dan kemampuannya memimpin tim Kamboja hingga mencapai hasil terbaik.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh H.E. Tiffany McDonald, Duta Besar Australia untuk ASEAN. Bijak mengungkapkan pengalaman belajarnya di Universitas Terbuka, terutama di jurusan Ilmu Pemerintahan, telah memberinya fondasi yang kuat dalam memahami dinamika politik internasional serta keterampilan komunikasi yang sangat dibutuhkan dalam dunia diplomasi.

AFMAM Plus Australia 2024 merupakan program tahunan yang dirancang untuk memperkuat hubungan diplomatik dan memperkenalkan generasi muda pada mekanisme kerja ASEAN, termasuk tantangan dan peluang kerja sama regional.

Para peserta diberikan pengalaman langsung dalam proses negosiasi lintas negara serta kolaborasi regional, yang juga memperkaya pemahaman mereka akan pentingnya kerja sama global.

BACA JUGA: Dedikasi Perjuangan, Universitas Brawijaya Resmikan Museum HAM Munir

Sebagai alumni Universitas Terbuka, Bijak menunjukan lulusan UT mampu bersaing di kancah Internasional dan memberikan kontribusi nyata di berbagai bidang.

 

 

(Virdiya/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
cek fisik kendaraan online
Cek Fisik Kendaraan Bakal Jadi Online, Pemeriksaan Lebih Canggih!
Waktu terasa cepat
Kenapa Waktu Terasa Cepat? Simak Penjelasan Ilmiahnya
Alasan logis menyukai anime
5 Alasan Logis Orang Dewasa Menyukai Anime, Lebih dari Hobi!
Istilah wibu
Mengulik Istilah dan Ciri-ciri Anak Wibu
Komisi XIII DPR RI
AKD Baru, Komisi XIII DPR RI Belum Bisa Kerja
Berita Lainnya

1

Prabowo Gunakan Uang Pribadi Biayai Pembekalan Kabinet Merah Putih

2

2 Skenario Penyelamatan Raksasa Tekstil Sritex yang Pailit

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Cara Mention Orang di Status WhatsApp, Mirip Instagram Stories!
Headline
IMG-20241028-WA0003
Menang di Markas Persik Kediri, Persib Belum Terkalahkan di Kompetisi Liga 1 2024/2025
Portland Trail Blazers Kalahkan New Orleans Pelicans
Portland Trail Blazers Kalahkan New Orleans Pelicans 125-103 dalam Lanjutan kompetisi NBA
Sumpah Pemuda Manchester United
Klub Manchester United Ucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda, Kutip Ucapan Bung Karno
Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga kasus PTDH Ipda Rudy Soik
Jelimet PTDH Ipda Rudy Soik, Kapolda NTT: Kasus Bermula dari Room Karaoke