BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Hari pembukaan cabang olahraga panjat tebing di Olimpiade Paris 2024 diwarnai oleh sejumlah insiden dan pencapaian luar biasa, termasuk pemecahan rekor dunia oleh Aleksandra Miroslaw asal Polandia yang berhasil memecahkan rekor dunianya sendiri dua kali dalam satu hari.
Kompetisi yang berlangsung di Le Bourget Sport Climbing Venue sempat terhenti selama 20 menit karena gangguan pada sistem pencatatan waktu. Insiden ini terjadi saat babak kualifikasi nomor speed, yang dilaksanakan melalui fase penyisihan unggulan (seeding) dan penyisihan eliminasi untuk menentukan delapan atlet terbaik.
Aleksandra Miroslaw mencatatkan waktu 6,21 detik pada percobaan pertamanya di fase seeding, melampaui rekor dunia sebelumnya dengan selisih 0,03 detik. Tak berhenti di situ, Miroslaw kembali mempertajam rekornya menjadi 6,06 detik pada babak kedua. Di babak penyisihan eliminasi, atlet Polandia berusia 30 tahun itu berhasil mencatatkan waktu 6,10 detik saat menghadapi Aniya Holder dari Afrika Selatan, yang mengantarkannya ke babak final.
Miroslaw, yang merupakan atlet tertua di nomor speed putri di antara 14 peserta, telah memecahkan rekor dunia sebanyak tujuh kali sejak 2021. Meskipun mencetak sejarah, Miroslaw menolak untuk diwawancarai oleh media internasional dan hanya memberikan komentar singkat dalam bahasa Polandia sebelum meninggalkan arena.
Insiden gangguan sistem pencatatan waktu juga berdampak pada beberapa atlet lain, termasuk Zhou (20), atlet asal China, yang sempat panik karena waktu yang tidak tercatat. “Saya yakin telah menyentuh pad finis di puncak, dan ketika saya tidak melihat catatan waktu saya, saya sedikit panik,” ungkap Zhou setelah kualifikasi. Namun, setelah melihat atlet Indonesia mengalami masalah serupa, Zhou merasa lebih tenang. Zhou berhasil mencatatkan waktu terbaiknya, yakni 6,38 detik, yang membawanya ke babak final bersama rekan senegaranya, Deng Lijuan.
Baca Juga:Dramatis, Rajiah Terjatuh di Fase Eliminasi Panjat Tebing Wanita Olimpiade Paris 2024
Panitia Olimpiade Paris 2024 menyampaikan melalui email bahwa mereka sedang menganalisis penyebab gangguan tersebut untuk memastikan tidak terulang lagi di masa depan.
Selain pencapaian Miroslaw, hari pertama kompetisi juga diwarnai oleh ambisi besar dari para atlet muda. Atlet berusia 17 tahun, Anraku, menyatakan kebanggaannya atas performanya di babak pertama yang sulit. “Saya senang dapat menyelesaikan dua boulder, tetapi saya merasa frustrasi tidak dapat menyelesaikan boulder keempat,” ujar Anraku, sembari menambahkan bahwa ambisinya adalah “menjadi raja panjat tebing.”
Sementara itu, Adam Ondra, bintang panjat tebing asal Republik Ceko yang telah meraih 12 medali Kejuaraan Dunia Panjat Tebing, hanya berhasil menyelesaikan satu dari empat rute yang ada. Dia merayakan pencapaiannya tersebut dengan berteriak penuh kegembiraan. “Saat ini, targetnya adalah untuk mencapai babak final, yang saya tahu sangatlah sulit,” tuturnya.
Pada saat ini, atlet panjat tebing China Pan Yufei menduduki peringkat ke-13, sementara delapan posisi untuk babak final akan ditentukan setelah kompetisi lead pada Rabu (7/8).
(Mahendra/Usk)