BANDUNG,TM.ID: Sunscreen atau tabir surya bukan lagi sekadar opsi, melainkan kebutuhan dalam rutinitas perawatan kulit kita. Namun, sayangnya, tidak semua produk sunscreen di pasaran dapat diandalkan.
Hasil pemantauan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) menyatakan bahwa sekitar 16,67 persen produk tidak memenuhi ketentuan data dukung klaim SPF, sementara 8,33 persen masih dalam proses pemenuhan data. Ini adalah peringatan serius bagi kita semua.
SPF Palsu dan Dampaknya
Dalam kurun waktu 2020–2023, BPOM menemukan bahwa hampir semua produk sunscreen di pasaran tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan. Ini mencakup klaim SPF yang tidak dapat dibuktikan dengan data valid. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: Apa efeknya jika kita menggunakan sunscreen SPF palsu pada wajah?
Penelitian Consumer Reports pada tahun 2017 memberikan jawaban yang mengkhawatirkan. Dari 65 produk sunscreen yang dievaluasi secara independen, 43 persen di antaranya memiliki SPF lebih rendah dari klaim di label. Bagaimana dampak penggunaan sunscreen yang tidak sesuai klaim ini pada kulit kita?
Menggali Arti SPF
Singkatan SPF mengacu pada Sun Protection Factor. Angka SPF menunjukkan tingkat perlindungan terhadap sinar ultraviolet (UV) B. Semakin tinggi angka SPF, semakin besar perlindungan yang ditawarkan. Namun, perlu dicatat bahwa SPF tidak menunjukkan berapa lama kamu bisa berada di bawah sinar matahari tanpa terbakar.
SPF sebenarnya mengacu pada jumlah radiasi UV yang sunscreen blokir daripada paparan langsung pada kulit yang tidak terlindungi.
Risiko Kanker Kulit dan SPF Palsu
Menggunakan sunscreen SPF palsu atau yang memiliki tingkat SPF yang lebih rendah dari klaim dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Hal ini karena paparan sinar matahari yang tidak terblokir dengan baik dapat menyebabkan sunburn lebih cepat. American Academy of Dermatology merekomendasikan penggunaan sunscreen dengan setidaknya SPF 30 untuk memblokir 97 persen sinar UVB.
Dalam memilih sunscreen, kita perlu menjadi konsumen cerdas. BPOM menyarankan untuk selalu melakukan Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli produk. Selain itu, kita dapat melakukan pengecekan produk kosmetik terdaftar di BPOM melalui situs resmi BPOM atau aplikasi BPOM Mobile.
BACA JUGA: Tips Memilih Sunscreen dari SPF, Bahan, Hingga Pemasok
Tips Memilih dan Menggunakan Sunscreen yang Efektif
- Tekstur dan Jenis Kulit:
- Tekstur dan kekentalan sunscreen tidak berkorelasi dengan nilai SPF. Efektivitas tergantung pada jumlah yang di aplikasikan pada area kulit dan jenis kulit individu.
- Kulit berminyak cocok dengan sunscreen berbasis air (gel), sementara kulit kering lebih baik menggunakan sunscreen berbasis minyak (krim).
- Aplikasi Ulang:
- Sunscreen tidak melindungi kulit 100 persen, jadi perlu kamu aplikasikan ulang setiap 2 jam atau setelah kulit terkena air/keringat.
- Waktu Beraktivitas di Bawah Matahari:
- Hindari beraktivitas di bawah sinar matahari terutama antara jam 10 pagi hingga 2 siang, meskipun menggunakan sunscreen.
- Penyimpanan Sunscreen:
- Hindari menyimpan sunscreen di tempat panas atau terkena sinar matahari langsung.
Temuan BPOM tentang produk sunscreen dengan SPF palsu menunjukkan pentingnya menjadi konsumen yang cerdas. Pilihlah produk dari produsen terpercaya dan hindari tergiur oleh klaim iklan yang berlebihan. Harga yang jauh di bawah rata-rata juga patut kamu curigai.
(Kaje/Usamah)