BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sosok Akhmad Marjuki kembali jadi buah bibir di media sosial. Politikus yang terlenal dekat dengan rakyat ini sukses mencuri perhatian, bukan karena manuver politik atau proyek infrastruktur, tapi karena aksinya yang penuh kejutan dan menyentuh hati.
Pria yang akrab disapa Abah ini mengunggah sebuah video di media sosial yang memperlihatkan dirinya sedang bernyanyi lagu “Haruskah Aku Mati” milik Arief lagu yang sempat viral di TikTok.
Bukan hanya tampil biasa-biasa saja, Abah menyanyikan lagu tersebut dengan sepenuh perasaan, bersama seorang pria lain dalam format duet.
Suara keduanya berpadu harmonis, menciptakan nuansa emosional yang membuat banyak netizen ikut larut dalam lirik lagu yang menyayat hati.
Aksi ini pun menuai reaksi positif dari warganet, yang tak menyangka seorang tokoh politik bisa mengekspresikan sisi emosionalnya secara tulus dan otentik di ruang publik.
Dalam unggahan videonya, Akhmad Marjuki menuliskan caption yang menyentuh dan penuh makna. Ia menegaskan bahwa lagu ini bukan sekadar hiburan biasa, tetapi membawa pesan mendalam tentang rasa, luka, dan kenangan.
“Ketika dua suara berpadu membawakan lagu ‘Haruskah Aku Mati’, bukan hanya menyanyi mereka bercerita, mengungkap luka, dan membangkitkan kenangan yang pernah coba dilupakan,” tulis Akhmad Marjuki.
Baca Juga:
Akhmad Marjuki Tawarkan Kedekatan Humanis Lewat Media Sosial
Akhmad Marjuki Ungkap Rahasia Sukses, Kerja Keras Aja Nggak Cukup?
Lihat postingan ini di Instagram
Bukan Sekedar Nyanyian
Dalam kalimat berikutnya, Abah semakin mengajak para pendengarnya untuk meresapi lirik dan nuansa lagu tersebut.
“Kalau kamu pernah mencintai dan tersakiti, duet ini akan bicara untukmu,” lanjut Akhmad Marjuki.
Dan akhirnya, ia mengajak publik untuk tidak hanya sekadar menyimak, tetapi juga merasakan makna dari lagu tersebut secara lebih dalam.
“Jangan lewatkan, saksikan dan rasakan sendiri karena lagu ni bukan sekadar didengar, tapi dirasakan,” imbuhnya.
Video tersebut langsung ramai diperbincangkan di berbagai platform digital. Banyak yang merasa terharu dan merasa “terwakili” oleh pesan emosional yang disampaikan melalui lagu tersebut.
Tak sedikit pula yang mengapresiasi keberanian seorang tokoh publik seperti Akhmad Marjuki untuk menunjukkan sisi personalnya di hadapan publik.
Langkah ini memperlihatkan bagaimana seorang politikus bisa hadir bukan hanya lewat pidato atau program kerja. Tapi juga lewat pendekatan humanis dan ekspresif yang dekat dengan hati masyarakat, terutama generasi muda.
Di tengah dunia politik yang sering terasa kaku dan penuh formalitas, kehadiran sosok seperti Abah menjadi angin segar bahwa pemimpin juga bisa menyentuh lewat nada dan rasa.
Dengan aksi ini, Akhmad Marjuki tidak hanya menunjukkan kepiawaiannya dalam dunia politik, tetapi juga dalam membangun koneksi emosional dengan masyarakat.
Satu hal yang pasti ketika lagu dan pemimpin berpadu, pesan yang sampai bisa jauh lebih dalam dari sekadar kata-kata.
(Hafidah Rismayanti/Budis)