Adu Banteng KA di Cicalengka, ini Mengapa Kereta Tak Bisa Rem Mendadak

Penulis: Saepul

KA Cicalengka
Foto (KAI)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID:  Publik dikejutkan oleh insiden tabrakan antara KA Turangga dan KA Bandung Raya, yang terjadi di perlintasan Haurpugur-Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (05/01/2023).

Peristiwa seperti ini dihadapkan pada pertanyaan mengapa masinis tidak mampu melakukan pengereman mendadak, dan penyebab utama insiden ini diduga terkait terhalangnya jalur petak Jalan Cicalengka-Haurpugur.

Alasan Kereta Tak Bisa Rem Mendadak

Melansir laman KAI mengungkapkan, bahwa masinis menghadapi kendala dalam melakukan pengereman mendadak. Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama: panjang dan bobot kereta. Seiring dengan penambahan gerbong, bobot kereta juga meningkat. Untuk melakukan pengereman efektif, dibutuhkan jarak yang lebih jauh.

BACA JUGA: Ini Sosok Masinis Julian Dwi Setiono, Korban Kecelakan KA Turangga dan KA Lokal di Cicalengka

Situasi ini dapat dibandingkan dengan kasus kendaraan besar seperti truk atau kontainer. Sopir kendaraan besar harus mempertimbangkan jarak aman untuk pengereman agar dapat berhenti sepenuhnya. Begitu juga dengan kereta api, terutama pada satu rangkaian kereta di Indonesia yang biasanya membawa 8-12 gerbong dengan bobot mencapai 600 ton, tanpa memperhitungkan bobot penumpang dan barang bawaan lainnya.

Kondisi Pasca Kecelakaan

Diberitakan sebelumnya, Telah terjadi kecelakaan kereta api (KA) di perlintasan Haurpugur-Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (05/01/2023) pagi. Kecelakaan tersebut melibatkan KA Turangga dan KA Commuter Line Bandung Raya.

Melihat unggahan video dari akun Facebook Info Rancaekek, diduga kedua kereta bertabrakan secara kuat. Sehingga, kereta mengalami ringsek parah.

Terlihat  lokomotif KA Komuter Bandung Raya berwarna kuning kombinasi hijau tampak ringsek parah. Sedangkan KA Turangga tampak menumpuk di atas lokomotif KA Commuter Bandung Raya.

 

 

(Saepul/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
turis Indonesia kuil
Turis Indonesia Joget di Kuil Thailand, Netizen: Minus Adabnya Mendunia!
Legenda Gunung Kuda Cirebon
Gunung Kuda dalam Bingkai Folklor: Dari Legenda Hingga Tragedi Longsor yang Terus Berulang
Dekat MALIQ & D'Essentials
Lirik Lagu Dekat MALIQ & D'Essentials, Jika Pelangi Berkenan
Squid Game 3
Yeay! Trailer Squid Game 3 Resmi Rilis
Ketua umum PSI
Pemilihan Ketum PSI Diperpanjang, Kurang Peminat Tokoh Eksternal?
Berita Lainnya

1

Kue Cubit dan Komunikasi: Rahasia Sukses Mang Joker Dalam Membangun Hubungan dengan Pelanggan

2

Lokasi Tambang Gunung Kuda Cirebon Masuk Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi

3

Longsor Gunung Kuda Cirebon, ESDM Jabar Sebut Sudah Peringatkan Berkali-kali

4

Komitmen Cegah Korupsi, Inspektorat: Pemkab Bandung Bangun Pemerintahan Bersih, Transparan dan Berorientasi Pelayanan Publik

5

Seleksi Ketat, Ratusan Mahasiswa Bersaing untuk Menjadi Pelaut PIS lewat Program Beasiswa
Headline
tersangka longsor gunung kuda cirebon
Pemilik dan Kepala Teknik Tambang Gunung Kuda Resmi Tersangka!
Tawuran pelajar Indramayu
Tawuran Pelajar Indramayu, 1 Orang Asal Losarang Luka Parah: Diawali Saling Ejek di Media Sosial
Farhan: dari Kota Bandung, Bung Besar Lahir untuk Indonesia
Farhan: dari Kota Bandung, Bung Besar Lahir untuk Indonesia
Pemkot Bandung Dukung Putusan MK Terkait SD-SMP Negeri dan Swasta Gratis
Pemkot Bandung Dukung Putusan MK Terkait SD-SMP Negeri dan Swasta Gratis

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.