BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Persib Bandung terus menularkan energi-energi positif bagi banyak pihak. Melalui program Sampurasun, Persib menggandeng PT Pembiayaan Digital Indonesia atau AdaKami untuk menggelar diskusi bersama pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bandung.
Acara bertema ‘Jurus UMKM Naik Kelas’ ini diselenggarakan untuk membantu pelaku UMKM meningkatkan wawasan finansial bisnis, sehingga mampu memperkuat kualitas dan daya saing di pasar yang semakin kompetitif. Ditambah lagi pelaku UMKM harus lebih peduli akan tindakan ilegal yang mulai dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab.
CEO dan Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto mengungkapkan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan para pelaku UMKM untuk bisa naik kelas. Pertama, menentukan posisi pemilik atau pelaku UMKM, apakah hanya ingin menjadi pedagang atau melangkah lebih jauh dengan menjadi pebisnis.
Hal selanjutnya ialah pelaku UMKM perlu memahami pembuatan laporan keuangan sederhana. Ketiga, memiliki rencana bisnis yang jelas. Ini disebut Ligwina bisa memperlancar proses pelaku UMKM untuk bisa bersaing dengan lainnya.
“Semua bisnis dimulai dari berdagang, tapi belum tentu semua pedagang adalah pebisnis. Untuk itu, ketiga hal ini sangat penting agar para rekan-rekan pelaku UMKM bisa naik kelas,” ujar Ligwina dalam acara yang diselenggarakan di ITB Innovation Park, Bandung, Jumat (16/8) sore.
Sejalan dengan Ligwina, Brand Manager PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) Jonathan Kriss, mengkonfirmasibpentingnya pemahaman pengelolaan keuangan bisnis. Pemahaman ini termasuk pada jenis, manfaat, dan risiko layanan keuangan yang bisa dimanfaatkan dalam menjalankan bisnis.
Pasalnya, transaksi keuangan mulai dari pengeluaran, pemasukan, hingga hal penting seperti permodalan menjadi hal-hal yang lekat pada proses bisnis. Terlebih lagi, saat ini layanan keuangan yang tersedia semakin beragam dan itu memerlukan pemahaman yang baik agar bisa dimanfaatkan.
Di sisi lain, kemajuan yang terjadi di sektor keuangan juga tak lepas dari pihak-pihak yang ingin mengambil celah untuk mendapatkan keuntungan melalui tindakan ilegal. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri di tengah masih terbatasnya tingkat literasi keuangan di kalangan masyarakat Indonesia.
“Tentunya menjadi tanggung jawab kami sebagai pelaku industri keuangan digital untuk bisa terus berkontribusi meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat, khususnya bagi pelaku UMKM. Jangan sampai gap yang ada antara indeks literasi dan inklusi ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab,” jelas Jonathan.
Untuk itu, di tengah kian banyaknya modus kejahatan yang mengatasnamakan pelaku layanan keuangan, AdaKami terus mendorong edukasi finansial kepada masyarakat dan menghimbau untuk pelaku UMKM selalu waspada.
“AdaKami mendorong untuk setiap pelaku UMKM agar selalu melakukan verifikasi atas pihak yang mengaku dari institusi atau lembaga tertentu sebelum mengambil tindakan. Selalu waspada dan verifikasi kebenaran adalah salah satu kunci agar bisa terhindar dari upaya jebakan oleh pelaku penipaun. Jangan sampai hasil jerih payah yang sudah berusaha kita bangun dan perjuangkan diambil oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.” terang Jonathan.
Melalui kolaborasi dalam acara Sampurasun ini, Persib dan AdaKami berharap dapat membantu menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM, di mana para pelaku UMKM dapat mengakses pengetahuan, teknologi, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk tumbuh secara berkelanjutan. Selain Cakap Kelola Finansial Bisnis, Pelaku UMKM Perlu Pahami Berbagai Modus Penipuan
Dalam kesempatan yang sama, Head of Business Development PT Persib Bandung Bermartabat, Putra Kartono menyampaikan kebanggaan Persib atas kolaborasi bersama AdaKami dalam acara Sampurasun bertema ‘Jurus UMKM Naik Kelas’.
BACA JUGA: Link Streaming Dewa United vs Persib Bandung BRI Liga 1 2024/2025
“Ini merupakan wujud nyata dari komitmen Persib untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Bandung. Kami berharap melalui program ini, para pelaku UMKM dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnisnya. Dengan demikian, UMKM di Bandung dapat semakin berdaya saing dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.
(RF/Usk)