JAKARTA,TM.ID: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan, penghapusan sidang isbat tidak bisa dilakukan secara mendadak. Pasalnya, sudah menjadi bagian implementasi pemerintah.
“Penghapusan sidang isbat itu tidak bisa tiba-tiba. Misalnya Menteri Agama tiba-tiba bilang tahun ini nggak ada sidang isbat, tentu kami akan protes juga karena ini sudah jadi aturan,” kata Gus Yahya melansir Antara, Minggu (10/3/2024).
Hal itu, merupakan tanggapan dari Gus Yahya terkait dengan wacana penghapusan sidang isbat yang disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti yang menyatakan, bahwa penghapusan sidang isbat akan menimalisir pengeluaran anggaran.
BACA JUGA: Masjid Istiqlal Masih Tunggu Hasil Sidang Isbat untuk Shalat Id
“Sidang isbat itu telah menjadi aturan, maka jika ada usul peniadaan, proses penghapusannya perlu proses panjang,” tambah Gus Yahya.
Ia menilai, dengan adanya sidang isbat dapat menjaga harmoni masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri.
“Sidang isbat ini diselenggarakan dengan tujuan agar harmoni masyarakat tetap terpelihara dalam Ramadhan dan Idul Fitri,” tegas Gus Yahya.
Ia menegaskan, PBNU akan mengikuti prosedur yang ada untuk menentukan putusan awal puasa hingga Idul Fitri melalui sidang isbat sesuai ketentuan pemerintah.
“Kami tetap berpegang pada pandangan bahwa awal Ramadhan dan Idul Fitri itu ditentukan berdasarkan hasil rukyat hilal,” katanya.
Lebih lanjut, Gus Yahya juga berpesan, dalam menghadapi bulan suci Ramadhan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan spiritualitas dan menghindari ceramah-ceramah yang berunsur provokatif selama Ramadhan.
(Saepul/Usk)