JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, penyebab harga minyak goreng kemasan (MinyaKita) melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter, karena ada oknum distributor yang sengaja menimbun stok.Beberapa waktu lalu, distributor MinyaKita di Tangerang,Banten,ditindak dengan penyitaan produk, lantaran diduga berlaku curang mempermainkan harga.
“Kemarin kan ada yang di Tangerang itu, kan sudah kita ekspose. Hal itu menjadi perhatian kita jangan sampai ada distributor yang seperti itu lagi,” kata Budi,Rabu (5/1/2025).
Budi menjelaskan oknum distributor yang diduga melanggar tersebut, akan diproses di Bareskrim Polri. Namun jika distributor tersebut terbukti bersalah, maka izinnya akan dicabut
“Ya nanti itu disita ya, kalau memang melanggar (oknum) sudah proses di Bareskrim. Ya nanti diproses ya, nanti kalau memang dibtuhkan izinnya bisa dicabut,” bebernya.
Menurut Budi, harga MinyaKita di pasaran sudah kembali normal atau setara HET Rp 15.700 per liter.” Sekarang sudah kita terbitkan, sekarang kan sudah mulai bagus kan harganya tadi, Rp 15.700,” bebernya.
Sementara itu,Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengingatkan oknum distributor sengaja menahan penjualan MinyaKita ke konsumen akan ditindak oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan.Peringatan ini juga berlaku untuk semua bahan pokok seperti cabai, gula, hingga LPG 3 kilogram.
BACA JUGA: Stabilkan Harga Minyakita, Pemerintah Harus Kuasai Stok Minyak Goreng
Zulhas menegaskan akan terus melakukan pengecekan secara langsung di beberapa wilayah. Hal ini guna memastikan ketersediaan bahan pokok, mengingat dalam waktu dekat akan memasuki bulan Ramadan.
“Yang agak riskan kadang-kadang minyak goreng, gas, itu kan menyangkut hajat hidup orang banyak, memang harus kita perhatikan benar-benar. Karena itu, jangan sampai ada yang main-main soal gas minyak goreng, cabai, gula apalagi menjelang puasa dan lebaran,” ucap Zulhas.
(Agus Irawan/Usk)