BANDUNG,TM.ID: Bupati Bandung Dadang Supriatna menekankan kebijkaan tiga muatan lokal (mulok) di bidang pendidikan.
Ketiga muatan lokal dalam kurikulum pendidikan siswa TK, SD dan SMP tersebut adalah Pendidikan Pancasila dan UUD 1945, Pendidikan dan Budaya Sunda, serta Belajar Mengaji dan Menghafal Al-Quran.
Mengikuti kebijakan tersebut, SMPN 1 Ibun Kabupaten Bandung menerapkan tiga muatan lokal, yaitu seni budaya, Bahasa Sunda, dan prakarya, yang sudah diterapkan sejak tahun 2009 hingga saat ini.
Seiring dengan adanya kebijakan Bupati Bandung itu, di lingkungan SMPN 1 Ibun sudah lebih awal melaksanakan program pembelajaran tiga muatan lokal yang berkaitan dengan kreativitas para siswa saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Berti Adrian Novani, guru Seni Budaya SMPN 1 Ibun mengatakan bahwa dengan adanya penerapan program tiga mulok tersebut banyak manfaatnya bagi para siswa karena dapat meningkatkan kreativitas serta mengembangkan wawasannya.
“Para siswa bisa lebih kreatif dalam mengembangkan pola pikir maupun wawasannya,” kata Berti dalam keterangannya, Senin (13/11/2023).
Apalagi dengan adanya penerapan program pendidikan prakarya, mulai dari bagaimana para siswa didik untuk melakukan pengolahan makanan, pengolahan serat tumbuhan, pengolahan limbah, pembelajaran membatik pada kain dan kreatifitas siswa lainnya.
Dikatakan, banyak manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh para siswa dalam penerapan pendidikan tiga muatan lokal itu.
BACA JUGA: RAPBD Kabupaten Bandung 2024 Rp 7,2 Triliun: Ini 9 Program Prioritas Bupati
“Di antaranya, para siswa semakin lebih berkreasi dan semakin meningkatkan pola pikir yang kreatif,” kata Berti.
Ia berharap dengan adanya penerapan pendidikan muatan lokal itu, bisa menumbuhkan jiwa enterpreneur bagi para siswa.
“Intinya bisa menumbuhkan jiwa wirausaha atau pengusaha, disaat para siswa memahami bagaimana menjadi pengusaha yang sukses ketika sudah menguasai pendidikan muatan lokal itu,” kata Berti.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan tiga muatan lokal itu, kata dia, didukung dengan prasarana sarana yang ada di sekolah.
Lebih baik lagi ada dukungan prasarana dan sarana dari Pemkab Bandung melalui Dinas Pendidikan untuk peningkatan kualitas pendidikan muatan lokal tersebut.
“Karena pihak sekolah dilarang untuk memungut biaya untuk kegiatan muatan lokal itu, para siswa disaat membutuhkan peralatan bisa dengan cara beli sendiri,” katanya.
Berti juga mengungkapkan bahwa di antara para siswa SMPN 1 Ibun itu, dengan adanya pendidikan muatan lokal bahasa Sunda diikutsertakan pada lomba aksara Sunda di tingkat Kabupaten Bandung.
“Alhamdulillah, siswa SMPN 1 Ibun bisa menjadi juara satu dan saat ini diikutsertakan pada lomba aksara Sunda tingkat Provinsi Jawa Barat mewakili Kabupaten Bandung,” katanya.
(Aak)