DLH Mataram Jual 15 Ton Sampah Plastik ke Bank Sampah, Jabar Kapan?

Bank Sampah
Ilustrasi. (Airlangga)

Bagikan

LOMBOK,TM.ID: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah menjual sekitar 15 ton lebih ton sampah plastik ke bank sampah di Kabupaten Lombok Timur, yang akan dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan solar.

Kepala DLH Kota Mataram, Kemal Islam mengatakan, sebanyak 15 ton lebih sampah plastik yang dijual itu merupakan angka kumulatif dari Januari 2023.

“Sampah plastik yang kita jual itu hasil pemilahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kebon Talo Ampenan dan Sandubaya,” kata Kemal di Mataram, Kamis (31/8/2023).

Menurutnya, produksi sampah plastik yang dipilah dari dua TPST tersebut dalam sebulan mencapai sekitar 2 hingga 2,5 ton. Sampah terpilah itu sudah dalam kondisi bersih.

Untuk harganya, tergantung dari jenis sampah plastik. Misalnya, kata dia, kalau untuk sampah plastik jenis kresek sekali pakai harganya Rp1.000 per kilogram, sedangkan kalau jenis botol atau gelas plastik bisa mencapai Rp3.500-Rp4.000 per kilogram.

BACA JUGA: Dana BTT Sedang Dicairkan, Tumpukan Sampah Kota Bandung Capai 12 Ribu Ton

Selama ini, katanya, pengiriman atau penjualan sampah plastik ke Kabupaten Lombok Timur dilakukan sekali sebulan. Namun untuk mengoptimalkan pendapatan, saat ini sedang diupayakan pengiriman dua kali sebulan.

“Jadi kalau sampah plastik sudah terkumpul 1,6 ton atau 1,8 ton, langsung kita kirim tidak perlu menunggu satu bulan,” kata dia

Lebih jauh Kemal mengatakan dengan adanya kerja sama tersebut maka ke depan sampah yang akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan semakin kecil.

“Pasalnya, selain sampah plastik, sampah organik sudah sudah kita manfaatkan menjadi pakan maggot, kompos, dan pupuk cair,” katanya.

Berdasarkan data DLH Kota Mataram sebelumnya menyebutkan volume sampah di Mataram setiap hari mencapai sekitar 250-260 ton, tapi yang bisa terangkut ke TPA sekitar 200 ton.

Namun sampah yang di bawa ke TPA kini terus berkurang hingga mencapai sekitar 25 ton, sehingga sampah yang dibuang ke TPA sekitar 170 ton per hari.

Pengurangan volume sampah itu salah satunya dipicu karena program pilah sampah di tingkat lingkungan yang dinilai efektif mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Regional Kebon Kongok.

“Sampah organik yang dipilah dari rumah tangga, bisa langsung diolah menjadi pakan maggot, kompos, dan pupuk cair,” katanya.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
beasiswa santri kemenag 2024
Beasiswa Santri Kemenag 2024 Dibuka, Kuota Hanya Seribu Santri!
PPDB Jabar 2024-3
Cek, Ini Jadwal Daftar Ulang PPDB Jabar 2024 Tahap 2
Pendiri logo Versace-1
Kilas Balik Kehidupan Pendiri Logo Versace, Kematiannya Penuh Misteri!
iOS 18 Beta ke iOS 17
Cara Turunkan iOS 18 Beta ke iOS 17 untuk Pengguna iPhone
Lifetime Tribute to Chrisye Concert
Konser Lifetime Tribute To Chrisye Concert Hadirkan Sejumlah Musisi
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Kenaikan UKT
Megawati Tanggapi UKT Mahal, Kurangi Bansos!
FP1 MotoGP Jerman Bagnaia
Bagnaia Finish di Posisi 9 FP1 MotoGP Jerman 2024
Gempa Guncang Tanimbar gempa bumi aceh
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami
UU KIA kementrian PPPA
Jokowi Sahkan UU KIA, Kementrian PPPA Buat Turunannya