JAKARTA, TM.ID : Kolaborasi antar lembaga Pemerintah Indonesia termasuk dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI akan menghadirkan penampilan para artis dan seniman asal Papua dan Nusa Tenggara Timur pada 7th Melanesian Arts and Culture Festival (MACFEST) 2023 atau Festival Budaya Melanesia ke-VII di Port Villa, Vanuatu, pada tanggal 25 s.d. 30 Juli 2023.
“Serangkaian pertunjukan yang akan dilakukan oleh para seniman ini membawa misi persahabatan dan isu lingkungan” jelas Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, di Jakarta melansir laman kemendikbud pada Senin (24/7).
Hilmar menambahkan, kehadiran Indonesia pada MACFEST membawa pesan semangat kebersamaan dan komitmen kerja sama serta untuk merekatkan interaksi antar masyarakat Melanesia di Indonesia dengan masyarakat di negara-negara Pasifik, terutama sub kawasan Melanesia.
BACA JUGA : 45 Kebudayaan Lokal Belitung Timur telah Bersertifikat Kekayaan Intelektual Komunal
Komitmen Indonesia
Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama dengan negara-negara Pasifik melalui visi Pacific Elevation. Selain itu juga akan semakin meningkatkan citra positif Indonesia sebagai negara majemuk yang mengedepankan nilai-nilai persatuan.
Dalam pertemuan bilateral dengan Menlu RI di Bali, 7 Desember 2022, pada kegiatan Indonesia-Pacific Forum for Development, Direktur Jenderal Melanesian Spearhead Group (MSG) menyampaikan undangan kepada Indonesia sebagai anggota asosiasi MSG untuk berpartisipasi pada MACFEST.
Hal yang sama juga diangkat oleh Wakil Perdana Menteri Vanuatu saat melakukan kunjungan kerja ke Jakarta pada Juni lalu. Tim Misi Kebudayaan Indonesia dari Papua akan membawakan lagu Papua Dalam Cinta ciptaan Pay yang dipopulerkan oleh grup asal Papua, Soa Soa dan juga lagu baru yang diciptakan oleh Stephen Wally berjudul Building a Bridge of Love.
Dari Nusa Tenggara Timur, Grup musik kampung Leisplang dari Maumere akan membawakan musik tradisional dengan tarian dan nyanyian dengan salah satu judul Gong Waning tentang gotong royong dan isu lingkungan. Pangung Budaya di Port Vila juga akan dimeriahkan oleh penampilan group tari asal Papua, Kasbi Danc
(Usamah)