BBPOM Telusuri Keracunan Massal di Kotawaringin Timur, 1 Orang Tewas

keracunan
(web)

Bagikan

KOTAWARINGINTIMUR,TM.ID : Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palangka Raya telah mengirimkan tim untuk melakukan investigasi atas kejadian keracunan massal yang menelan korban jiwa di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Tim BBPOM mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan sekitar 40 orang di Kecamatan Baamang, Kotawaringin Timur.

“Kami mengambil sampel bahan bakunya, seperti daging sapi, kentang, dan wortel serta airnya. Ini akan kami periksa di laboratorium di Palangka Raya. Jadi, sampel yang kami ambil ini adalah sampel yang belum diambil Dinas Kesehatan Kotim,” katanya.

Menurut data Dinas Kesehatan setempat, korban mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi kue ipau yang dibeli di pasar jajanan Ramadhan pada 29 Maret lalu. Satu orang dikabarkan meninggal dunia dan 17 orang masih dirawat di RSUD dr. Murjani Sampit.

Petugas dari Dinas Kesehatan dan Kepolisian Resor Kotawaringin Timur juga telah mengambil sampel kue yang dijual di pasar untuk diperiksa di laboratorium guna mengetahui penyebab keracunan.

Ketua Tim BBPOM Palangka Raya, Wiwik Wiranti mengatakan, timnya memeriksa sampel bahan makanan, seperti daging sapi, kentang, wortel dan airnya untuk diperiksa di laboratorium di Palangka Raya.

“Kalau dari gejala yang disampaikan itu kemungkinan mikrobiologi. Mikrobiologi itu erat kaitannya dengan higiene dan sanitasi, mulai dari tempat pengolahannya, cara mengolah makanannya, juga bahan baku dan bahan pengemasnya,” ia menjelaskan.

BBPOM akan melakukan pembinaan kepada produsen makanan dan pedagang agar memahami tata cara menyiapkan, mengolah, mengemas, dan menyajikan makanan secara sehat dan aman setelah mengetahui penyebab keracunan.

BACA JUGA: Kue Kering Ikonik Lebaran yang Tidak Pernah Absen di Meja

Dalam Program Desa Pangan Aman dan Pasar Pangan Aman yang dilakukan oleh BBPOM, pembuat dan pedagang makanan diingatkan untuk selalu menjaga kebersihan ruang produksi, kebersihan diri pengolah makanan, bahan baku, dan bahan pengemas.

Selain itu, pedagang juga diingatkan untuk tidak menggunakan koran atau alas bekas sebagai alas makanan karena rawan terkontaminasi bibit penyakit.

Hasil pemeriksaan awal Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur menunjukkan bahwa bakteri E. coli ditemukan pada sisa kue yang disantap oleh korban yang diduga mengalami keracunan.

BBPOM akan membutuhkan waktu satu hingga dua pekan untuk menelusuri penyebab keracunan massal yang terjadi di Kotawaringin Timur.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
prabowo hapus utang umkm
Prabowo Bakal Hapus Utang UMKM, OJK: Sangat Mungkin Direalisasikan
KONI Jabar Beri Penghargaan Untuk STKIP Pasundan
KONI Jabar Beri Penghargaan Untuk STKIP Pasundan Usai Menyubang 43 Emas di PON Aceh - Sumatera Utara
Pemkot Bandung Ajak Masyarakat Hingga Pondok Pesantren untuk Memilah Sampah
Pemkot Bandung Ajak Masyarakat Hingga Pondok Pesantren untuk Memilah Sampah
Cek Fakta
Cek Fakta : Pesan Berantai Minta Matikan Ponsel Demi Hindari Radiasi Kosmik
PT Angkasa Pura II pastikan Operasional bandara Berjalan Normal
WNA Pemilik ITAP dan ITAS Bisa Autogate di Bandara
Berita Lainnya

1

Sampah Makanan Bergizi Gratis akan Diolah jadi Pupuk

2

Cek Fakta : Kloning Babi dan Sapi di China?

3

Bikin Macet, Paku Bumi Jatuh di Jalan Buah Batu - Soekarno Hatta Bandung

4

Pemkot Bandung Tekankan Pentingnya Pengelolaan Sampah dengan Skema Tata Kelola Pengolahan Sampah Terstruktur

5

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Jorge Martin Kuasai Sirkuit Phillip Island
Jadi yang Tercepat di Sirkuit Sepang, Jorge Martin OTW Juara MotoGP 2024
timnas Indonesia
27 Pemain Timnas Indonesia Dipanggil Jelang Laga Versus Jepang dan Arab Saudi, 2 Pemain Absen
Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat
BMKG Sebut Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat
BPOM Desak Penjualan Jajanan Impor Latiao Online Disetop
Ditemukan Bakteri, BPOM Desak Penjualan Jajanan Impor Latiao Disetop!