BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Apple saat ini perlu hati-hati terhadap perusahaan semikonduktor Nvidia, karena perusahaan ini berhasil menggeser Apple menjadi peringkat dua sebagai perusahaan paling bernilai dalam industri chip. Nvidia memiliki kapitalisasi pasar mencapai US$3,652 triliun atau sekitar Rp57.226 triliun.
Dengan posisi ke duanya, kapitalisasi pasar Apple senilai US$3,438 triliun atau sekitar Rp53.873 triliun. Di peringkat lima besar, posisi selanjutnya ditempati oleh Microsoft, Alphabet (Google), dan Amazon.
Nvidia Memimpin di Sektor Chip AI
Laporan Bloomberg mengungkapkan Nvidia berhasil meraih lonjakan nilai pasar berkat dominasi di sektor kecerdasan buatan (AI), yang saat ini menjadi fokus utama para investor di Wall Street.
Keuntungan besar Nvidia mulai terlihat sejak 2022, ketika teknologi AI semakin populer, terutama setelah munculnya ChatGPT.
Dipimpin oleh Jensen Huang, Nvidia memproduksi chip canggih yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar, seperti Meta, Google, Microsoft, dan OpenAI, untuk mendukung pengembangan aplikasi AI mereka.
Meski sempat mengalami penurunan dan tergeser dari posisi teratas, Nvidia kembali menguasai puncak nilai pasar tertinggi pada pertengahan 2024, berkat prospek bisnis chip AI yang terus berkembang.
Kehadiran chip Blackwell terbaru dari Nvidia semakin memperkokoh posisi mereka di sektor AI dan mendorong perusahaan ini untuk terus menarik minat pasar.
Sejarah Panjang di Balik Keberhasilan
Kesuksesan Nvidia saat ini tidak lepas dari perjalanan panjang yang penuh tantangan. Berdiri sejak 1993 dengan fokus pada pembuatan Graphics Processing Unit (GPU) untuk pasar gaming, Nvidia pernah menghadapi masa-masa sulit pada awal perjalanannya.
Menurut penuturan Huang, pada 1996, Nvidia hampir bangkrut dan menghadapi peluang 50-50 antara bertahan atau gulung tikar.
Kondisi saat itu memaksa Nvidia mengurangi jumlah karyawan. Namun, chip grafis pertama mereka, Riva 128, yang rilis pada 1997, menjadi titik balik bagi Nvidia.
Produk ini tidak hanya menyelamatkan Nvidia dari krisis, tetapi juga memberikan pemasukan signifikan untuk melanjutkan riset dan pengembangan teknologi. Chip Riva 128 menjadi jembatan bagi Nvidia menuju dominasi di sektor GPU komputer.
Huang sendiri sering mengingatkan para karyawan dan publik tentang masa-masa kelam tersebut.
Dalam berbagai kesempatan, ia menyebutkan, “Perusahaan kita [pernah] 30 hari menuju kebangkrutan,” kata Huang, mengutip Panjirakyat, Minggu (10/11/2024).
Hal ini menjadi pengingat bagi semua orang di Nvidia untuk tidak terlena dan terus berinovasi.
Mengukir Inovasi di Era AI
Kisah sukses Nvidia kini menjadi inspirasi bagi banyak perusahaan teknologi. Meski sebagian pihak meragukan prospek teknologi kecerdasan buatan, Nvidia tetap optimistis dan berfokus pada pengembangan chip AI yang telah terbukti menjadi kebutuhan utama pasar.
BACA JUGA: Nvidia Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia, Microsoft Lewat!
Dengan kemampuan membaca tren dan menyediakan teknologi yang relevan, Nvidia berhasil memposisikan diri sebagai pemimpin industri semikonduktor dan AI.
Sepanjang tahun 2024, saham Nvidia meroket lebih dari 200 persen, dan dalam lima tahun terakhir telah meningkat lebih dari 2.700 persen. Kenaikan ini mencerminkan kesuksesan perusahaan Nvidia dalam memaksimalkan momentum perkembangan AI.
(Virdiya/Usk)