Penderita Disleksia Tak Bisa Baca? Ini Dampak dan Cara Atasinya

Penderita Disleksia
Penderita Disleksia. (istockphoto)

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Gangguan bagian otak yang dapat mempengaruhi proses belajar biasa disebut disleksia.

Penderita disleksia, akan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata. Sehingga hal ini berpengaruh terhadap kemampuan membaca, menulis dan berbicara si penderita.

Berikut ini merupakan informasi lengkap mengenai disleksia yang perlu Anda ketahui dan pahami.

Apa Itu Disleksia?

Disleksia ialah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan belajar yang berdampak pada kemampuan menulis, mengeja, berbicara, dan membaca. Kondisi ini merupakan gangguan saraf di bagian otak yang berfungsi untuk memproses bahasa.

Penderita kondisi ini dapat dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini tidak dapat disembuhkan seumur hidup, namun masih bisa teratasi, melalui dukungan yang kuat.

Perlu Anda ketahui disleksia tidak berhubungan dengan tingkat kecerdasan. Penderita disleksia dapat menangkap pelajaran dan informasi dengan metode khusus yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Penyebab Disleksia

Penyebab pasti disleksia belum diketahui, tetapi faktor genetik memainkan peran penting. Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko disleksia:

  • Kelahiran prematur atau lahir dengan berat badan rendah.
  • Memiliki keluarga dengan riwayat disleksia.
  • Paparan nikotin, alkohol, narkoba, atau infeksi selama kehamilan.
  • Cedera atau trauma pada otak.
  • Kelainan struktur otak yang berfungsi untuk berpikir dan mengolah kata.

Gejala

Gejala disleksia bervariasi tergantung pada usia dan tingkat keparahannya. Biasanya gejala ini akan terlihat ketika anak memasuki masa sekolah.

Gejala pada Anak

  • Perkembangan bicara yang lambat daripada anak seusianya.
  • Kesulitan mengingat dan mempelajari nama serta bunyi abjad.
  • Menulis kata secara terbalik, misalnya menulis ‘ikan’ menjadi ‘kina’.
  • Kesulitan membedakan abjad tertentu saat menulis.
  • Selain itu, anak-anak dengan disleksia sering mengalami kesulitan dalam:
  • Memahami tata bahasa dan memberi imbuhan pada kata.
  • Memproses dan memahami hal yang didengar.
  • Mengingat huruf, warna, dan angka.
  • Mengucapkan kata yang jarang digunakan.
  • Mengeja, membaca, dan menulis.

Gejala pada Orang Dewasa

  • Penderita disleksia remaja dan dewasa sering mengalami kesulitan dalam:
  • Mengatakan sesuatu dengan lancar.
  • Memahami lelucon atau ungkapan yang tidak umum, seperti idiom.
  • Mengeja kata dan menghitung.
  • Mempelajari bahasa asing.
  • Merangkum cerita.

Dampak

Disleksia berdampak pada berbagai aspek kehidupan, terutama dalam hal proses belajar, sosial, dan kesehatan mental.

1. Proses Belajar

Kesulitan membaca dan menulis dapat menghambat proses belajar. Tanpa penanganan yang tepat, penderita disleksia mungkin akan kesulitan menangkap informasi, yang bisa berdampak pada prestasi akademis.

2. Masalah Sosial

Disleksia yang tidak diatasi dengan baik dapat membuat penderita sulit beradaptasi dengan lingkungan sosial, merasa minder, dan mengalami gangguan kecemasan serta perilaku agresif.

3. Kesehatan Mental

Anak dengan disleksia berisiko tinggi mengalami ADHD (Attention-deficit hyperactivity disorder), yang memperparah kesulitan belajar mereka.

Cara Mengatasi

Orang tua dapat membantu anak dengan disleksia melalui beberapa cara berikut:

  • Jelaskan kondisi anak dengan sebaik-baiknya.
  • Membaca buku dengan pelafalan dan volume yang jelas di depan anak.
  • Bekerja sama dengan guru untuk membantu proses belajar anak di sekolah.
  • Perbanyak aktivitas membaca bersama anak.
  • Selalu memberikan dukungan untuk belajar membaca, menulis, dan mengeja dengan metode yang sesuai.
  • Bergabung dengan komunitas yang memiliki latar belakang sama.

BACA JUGA: Bahaya! Ini Pengaruh Junk Food Terhadap Kesehatan Otak dan Usus

Penderita disleksia tetap dapat berhasil dalam kehidupannya, baik dalam dunia pendidikan maupun sosial melalui dukungan yang tepat.

 

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Biji buah Pepaya
Gimana Cara Konsumsi Biji Buah Pepaya?
Aion V
AION V Meluncur di GJAW 2024, Mobil EV Pertama Garansii Seumur Hidup?
Menangkap musang liar
4 Tips Cara Menangkap Musang Liar yang Aman
Wisudawan bentangkan bendera palestina
Kebebasan Berekspresi, Wisudawan Unpad Bentangkan Bendera Palestina saat Wisuda
Manfaat biji pepaya
Apakah Biji Pepaya Aman Dikonsumsi? Cek Manfaatnya
Berita Lainnya

1

Dikabarkan Dekat dengan Paula, Calon Gubernur Banten Andra Soni Pernah Jadi Kuli Sebelum Sukses

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

BRIN Ubah Minyak Kelapa Menjadi Bio-jet Fuel

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
praperadilan tom lembong ditolak
PN Jakarta Selatan Tolak Praperadilan Tom Lembong, Hakim Beberkan Alasannya
Piala AFF 2024, Timnas Indonesia, Timnas Vietnam, PSSI, ASEAN Championship Mitsubishi Electric Cup 2024
Timnas Indonesia Prioritaskan Regenerasi di ASEAN Cup 2024, Target Tetap Final
Fransesco Bagnaia
Francesco Bagnaia: Radio Tim di MotoGP Belum Siap, Apa Manfaatnya?
Brace Cristiano Ronaldo
Brace Cristiano Ronaldo Warnai Kemenangan Al Nassr atas Al Gharafa di Liga Champions Asia