JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Presiden Prabowo Subianto bersama delapan pimpinan partai politik koalisi menyampaikan pernyataan bersama menanggapi perkembangan aksi demonstrasi di Jakarta dan sejumlah daerah. Seruan itu disampaikan Prabowo dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (31/8/2025).
Tampak mendampingi Presiden, antara lain, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD Sultan Najamudin, serta para ketua umum dan perwakilan partai politik seperti Wakil Ketua Umum Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Sekjen PKS Muhammad Khalid, Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Dalam pernyataannya, Presiden menegaskan tujuh poin kesepakatan penting.
Pertama, proses hukum yang transparan terhadap anggota Polri yang terlibat dalam insiden meninggalnya pengemudi ojek online Affan Kurniawan.
“Saya telah minta proses ini dilakukan dengan cepat, transparan, dan dapat diikuti publik,” tegas Prabowo, mengutip Antara.
Kedua, pemerintah menghormati kebebasan berpendapat sesuai konstitusi. Ketiga, ia menegaskan bahwa tindakan anarkis, perusakan fasilitas umum, penjarahan, dan upaya makar tidak dapat ditoleransi.
Keempat, para pimpinan partai sepakat memecat anggota DPR dari fraksinya yang dianggap memicu kerusuhan.
Kelima, pencabutan sejumlah kebijakan DPR, termasuk tunjangan anggota dan moratorium kunjungan kerja luar negeri.
BACA JUGA
Anggotanya Ikut Joget Kenaikan Gaji, Fraksi PDIP DPR RI Minta Tunjangan Perumahan Dihentikan!
Tok! Tunjangan DPR Bakal Dicabut, Kunjungan ke Luar Negeri Dimoratorium
Keenam, DPR diminta membuka ruang dialog dengan elemen masyarakat, mahasiswa, dan kelompok sipil.
Ketujuh Prabowo mengajak seluruh bangsa menjaga persatuan dan tidak terprovokasi adu domba, jangan sampai kerusuhan massal ini kembali terjadi.
“Mari suarakan aspirasi dengan damai, tanpa merusak, tanpa kekerasan, tanpa penjarahan. Indonesia di ambang kebangkitan, jangan sampai kita terus diadu domba,” pesan Presiden menutup pernyataan.
(Aak)