BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sekitar tujuh perjalanan kereta api terganggu, sebab terdapat truk dengan muatan makanan beku terguling di jalur kereta api petak jalan antara Stasiun Surabaya – Stasiun Lamongan di JPL 317, KM 187+112, Jumat (14/3/2025).
Insiden ini terjadi berawal ketika truk dengan nomor polisi B 9883 FXW melaju dari Semarang menuju Surabaya. Saat mendekati perlintasan KA, sopir truk kehilangan kendali sampai akhirnya kendaraan oleng dan terguling di jalur kereta.
“Gangguan perjalanan KA ini diakibatkan adanya truk terguling yang mengakibatkan perjalanan KA pada jalur hulu dan hilir secara teknis tidak memenuhi unsur keselamatan,” kata Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, Jumat (14/3/2025).
Luqman menjelaskan perjalanan KA terganggu dan mengalami keterlambatan sebagai upaya untuk menjaga keselamatan.
“Untuk menjaga keselamatan perjalanan KA, petugas KAI Daop 8 Surabaya mengambil langkah untuk memberhentikan KA pada stasiun terdekat,” ucapnya.
Setelah dilakukan evakuasi kendaraan, petugas bagian Jalan Rel dan Jembatan melakukan pemeriksaan jalur KA, dan pukul 04.15 WIB dinyatakan aman untuk dilewati kereta api.
BACA JUGA:
Enam Perjalanan Kereta Api Dibatalkan Imbas Banjir di Grobogan Jawa Tengah
Bocah Nekat Nyebrang Hampir Tertabrak Kereta, Netizen: The Real Bocil Kematian!
Sedangkan KA yang mengalami keterlambatan perjalanan akibat kejadian tersebut ialah KA 238F Sancaka Utara, relasi Cilacap – Surabaya Pasarturi, terlambat 44 menit; KA 2524 Massao Cargo, kereta angkutan barang, terlambat 34 menit; KA 2529 Kalmas, kereta angkutan barang, terlambat 107 menit.
Kemudian KA 42 Sembrani, relasi Gambir – Surabaya Pasarturi, terlambat 62 menit; KA 4 Argo Bromo Anggrek, relasi Gambir – Surabaya Pasarturi, terlambat 35 menit; KA 448 Commuterline Arjonegoro, relasi Bojonegoro – Surabaya Pasarturi, terlambat 51 menit; KA 461 Commuterline Jenggala, relasi Lamongan – Surabaya Pasarturi, terlambat 31 menit
Meskipun perjalanan kereta api mengalami keterlambatan, insiden ini tidak memakan korban jiwa. Saat proses evakuasi, arus lalu lintas di sekitar lokasi mengalami kepadatan.
(Virdiya/Budis)