BANDUNG,TM.ID: Program transformasi kesehatan ialah program yang digagas oleh kementerian Indonesia. Dalam program ini terdapat 6 pilar transformasi kesehatan.
Kementrian kesehatan mengadakan program ini bertujuan untuk merampingkan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia.
Berikut ini 6 pilar utama transformasi kesehatan dalam membangun fondasi yang kuat pada sektor kesehatan.
1. Transformasi Layanan Primer
Pilar pertama, Transformasi Layanan Primer, menempatkan fokus pada penguatan aktivitas promotif preventif. Pilar ini untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat. Adapun empat langkah utama yang diambil dalam implementasinya melibatkan:
- Edukasi Penduduk, yaitu meningkatkan peran kader, melalui kampanye dan gerakan yang memanfaatkan platform digital dan tokoh masyarakat.
- Pencegahan Primer, yaitu penambahan imunisasi rutin dengan 14 antigen dan perluasan cakupan di seluruh Indonesia.
- Pencegahan Sekunder, yaitu skrining 14 penyakit penyebab kematian tertinggi pada setiap kelompok usia, skrining stunting, dan peningkatan ANC untuk kesehatan ibu dan bayi.
- Meningkatkan Kapasitas Layanan Primer, yaitu melalui revitalisasi jaringan dan standarisasi layanan di Puskesmas, posyandu, dan kunjungan rumah.
2. Transformasi Layanan Rujukan
Pilar kedua, Transformasi Layanan Rujukan, memiliki fokus pada peningkatan kualitas dan pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Upaya untuk mencapai tujuan ini melibatkan, pingkatan akses dan Mutu layanan Sekunder dan tersier.
Melalui pembangunan rumah sakit di kawasan Timur Indonesia, jejaring dengan 6 layanan unggulan, dan kemitraan dengan World’s Top Healthcare Centers.
3. Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan
Pilar ketiga, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, berperan dalam mempertahankan sistem kesehatan yang handal di tengah ancaman kesehatan global. Langkah-langkahnya mencakup berikut.
- Peningkatan Ketahanan Sektor Farmasi & Alat Kesehatan. Dengan produksi dalam negeri 14 vaksin rutin, top 10 obat, top 10 alat kesehatan berdasarkan volume dan nilai.
- Memperkuat Ketahanan Tanggap Darurat. Melalui jejaring nasional surveilans, persiapan tenaga cadangan tanggap darurat, dan latihan kesiapsiagaan krisis.
4. Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan
Pilar keempat, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, ditujukan untuk memberikan kemudahan dan kesetaraan akses layanan kesehatan, terutama bagi masyarakat kurang mampu.
Tiga tujuan regulasi pembiayaan kesehatan mencakup Ketersediaan, Kecukupan, dan Kelanjutan. Pembiayaan yang teralokasi secara adil dan efektif untuk memastikan pemanfaatan yang efisien.
5. Transformasi SDM Kesehatan
Pilar kelima, Transformasi SDM Kesehatan, fokus pada pemerataan distribusi tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.
Langkah-langkahnya termasuk penambahan kuota mahasiswa, beasiswa dalam dan luar negeri, serta penyertaan tenaga kesehatan lulusan universitas luar negeri.
6. Transformasi Teknologi Kesehatan
Pilar terakhir, Transformasi Teknologi Kesehatan, menggarisbawahi peran teknologi informasi dan bioteknologi dalam memajukan sektor kesehatan.
Hal ini bertujuan agar sektor kesehatan dapat lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi digital, memfasilitasi proses digitalisasi yang lebih cepat.
BACA JUGA: Kementrian ESDM Sebut Harga BBM Berpotensi Naik
Dengan 6 pilar transformasi kesehatan di atas, Kementrian kesehatan Indonesia berkomitmen dalam menciptakan sistem kesehatan yang kuat, merata, dan mampu bersaing dengan tantangan global.
Dan 6 pilar trasnformasi kesehatan diharapkan mampu memberikan akses layanan kesehatan yang berkualitas, dan meningkatkan kesejahteraan secara menyeluruh pada masyarakat.
(Vini/Usk)