BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Seong Gi Hun (Lee Jung Jae) kembali muncul di Squid Game 2 yang tayang pada Kamis,(26/12/2024). Dengan tekad yang kuat, ia berusaha menghentikan Squid Game. Namun serangkaian peristiwa justru membawanya kembali terlibat dalam permainan mematikan tersebut.
Sama seperti season sebelumnya, berbagai permainan dalam season kedua ini juga ada yan terdapat dalam permainan anak tradisional. Salah satu permainan yang paling terkenal, “Red Light, Green Light” yang melibatkan boneka Young Hee yang menyeramkan.
Dalam permainan ini, peserta harus berlari menuju garis akhir, tetapi mereka harus berhenti bergerak setiap kali boneka selesai menyanyikan lirik “mugunghwa kochi pieotseumnida (bunga kembang sepatu telah mekar).”
Melansir situs Museum Folk Nasional Korea Selatan, dalam versi asli permainan ini, satu orang akan dipilih sebagai “yang jadi.”
Orang tersebut harus meneriakkan kalimat mugunghwa kochi pieotseumnida sambil membelakangi pemain lainnya, mirip dengan perilaku boneka Young Hee yang akan mencari pemain yang bergerak saat kalimat tersebut tidak dinyanyikan.
Dalam Squid Game 2 terdapat 5 permainan anak tradisional Korea. Ini menggantikan dalgona yang ada di season sebelumnya. Salah satu yang terkenal adalah ddakji.
1. Ddakji
Dalam permainan ddakji atau ttakjichigi, dua peserta masing-masing memegang selembar kertas yang dilipat hingga membentuk kotak.
Tujuan dari permainan ini adalah untuk melemparkan ddakji mereka dengan keras ke ddakji lawan yang terletak di tanah, sehingga ddakji lawan dapat terbalik. Menurut catatan dari Museum Folk Nasional Korea Selatan, terdapat berbagai cara lain untuk memainkan kertas ddakji.
Salah satu metode yang menarik adalah dengan melempar ddakji sejauh mungkin. Selain ddakji yang terbuat secara mandiri, ada juga ddakji yang terjual di pasaran.
Keberadaan ddakji yang ada di pasaran ini menambah daya tarik permainan bagi anak-anak. Karena biasanya pemenang berhak mengambil ddakji milik lawan mereka.
2. Gonggi
Dalam babak ini, Squid Game 2 memperkenalkan permainan kedua yang bernama gonggi, yang memiliki kemiripan dengan permainan bekel yang populer di Indonesia.
Perbedaannya terletak pada alatnya; dalam gonggi, bukan bola karet dan bidak besi yang digunakan, melainkan batu-batu bulat.
Meskipun begitu, kedua permainan ini tetap mengandalkan kemampuan pemain dalam memungut dan menangkap bidak yang dilempar ke udara.
Menurut Museum Folk Nasional Korea Selatan, permainan gonggi ini sudah tercatat dalam sebuah buku yang tertulis pada masa pemerintahan Raja Heonjong, antara tahun 1834 hingga 1849.
Selain itu, permainan serupa juga ada di beberapa negara di Barat. Ini menunjukkan bahwa konsep permainanya memiliki daya tarik universal.
3. Biseokchigi
Selanjutnya, permainan biseokchigi yang merupakan tradisi melempar batu. Menurut The Korea Times, permainan ini memiliki sejarah yang cukup panjang di Korea Selatan, meskipun asal-usulnya tidak tahu secara pasti.
Dalam acara Squid Game 2, permainan ini tampil dalam versi yang lebih sederhana. Para pemain harus menjatuhkan batu lawan yang telah diletakkan tegak di atas tanah.
4. Paengichigi dan Jegichagi
Selanjutnya, terdapat dua jenis permainan anak yang memiliki kesamaan dengan yang ada di Indonesia. Yang pertama adalah paengichigi, yang mirip dengan permainan gasing di tanah air.
Tidak ada catatan resmi mengenai kapan paengichigi mulai Korea perkenalkan.
Menurut Museum Folk Nasional Korea Selatan, informasi dari Nikon Shoki yang terbit tahun 720 M (tahun ke-19 Raja Seongdeok dari Silla) menyebutkan bahwa paengichigi diperkenalkan ke Jepang dari Tiongkok melalui Silla.
Permainan kedua adalah jegichagi yang serupa dengan permainan sepak bulu ayam di Indonesia. Dalam permainan ini, pemain harus menendang jegi berulang kali agar tidak menyentuh tanah.
BACA JUGA: Luar Biasa, Squid Game 2 Jadi Acara Terpopuler di 92 Negara!
Secara tradisional, cara membuat jegi dengan membungkus koin menggunakan kain dan mengikatnya dengan tali. Permainan ini sangat populer saat musim Tahun Baru Imlek.
(Kaje/Budis)