BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Seiring dengan potensi intoleransi dan provokasi yang kerap terjadi di provinsi tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI menetapkan lima lokasi khusus sinergisitas penanggulangan terorisme di Jawa Barat pada tahun 2024.
Lokasi khusus sasaran sinergisitas wilayah Jawa Barat, yakni Kabupaten Bekasi, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kota Depok, hal tersebut di ungkapan Kabid Administrasi Satgas Sinergisitas BNPT RI Eddy Purwanto dalam Rapat Koordinasi Satgas Sinergisitas Antar-K/L Wilayah Jawa Barat di Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/6/2024).
“Masukan dan evaluasi program yang sudah berjalan dari anggota satgas yang tersebar di Jawa Barat penting, terutama para kepala kesbangpol dari lima kabupaten/kota yang menjadi lokasi khusus sasaran,” kata Eddy dalam keterangan resminya.
Asisten Daerah III Bidang Administrasi Umum Pemprov Jawa Barat sekaligus Pelaksana Harian (Plh.) Kasatgas Sinergisitas Wilayah Jawa Barat Hening Widyatmoko menilai Jawa Barat sangat memerlukan kehadiran tim sinergisitas untuk mengantisipasi potensi intoleransi dan provokasi yang kerap terjadi.
“Terkait dengan potensi ancaman terorisme, Jawa Barat memiliki dua hal yang harus diantisipasi, yaitu intoleransi dan provokasi serta Pilkada 2024 yang sebentar lagi akan dilaksanakan,” ungkap Hening dalam kesempatan itu.
Dengan demikian, dia berpendapat bahwa penguatan keamanan Jawa Barat harus dengan upaya kolaborasi bersama-sama dari semua pihak yang terlibat.
BACA JUGA: Napi Terorisme di Lapas Gunung Sindur Ikrar Setia untuk NKRI
Tenaga Ahli Satuan Tugas Sinergisitas BNPT RI Kolonel Purn. Shobirin menambahkan bahwa tim sinergisitas hadir dalam rangka melakukan pencegahan penanggulangan terorisme di Indonesia.
“Tugas dari satgas sinergisitas melakukan pencegahan melalui intervensi dengan prinsip soft approach kepada para sasaran,” ucap Shobirin.
Adapun Tim Sinergisitas Antar-Kementerian/Lembaga dalam Penanggulangan Terorisme telah dibentuk sejak 2018 untuk turut mengambil peran dalam menurunkan tingkat penyebaran paham radikal intoleran. Saat ini, 48 kementerian/lembaga telah berpartisipasi dalam tim tersebut.
(Usk)