MEDAN,TM.ID: Badan Otoritas Danau Toba (BODT) Sumatera Utara menyebutkan, tercatat sekitar 300 ribu pengunjung berlibur ke Toba Caldera Resort selama 2023.
“Kalau pengunjung ke tempat kita mencapai 300 ribu orang dan sekitar Rp6 miliar uang yang masuk tahun lalu,” ungkap Dirut BPODT Jimmy Bernando Panjaitan, melansir Antara, Selasa, (23/01/2024).
Jimmy Bernanrdo mengungkapkan, sekitar 90 persen adalah wisatawan domestik dan 10 persen merupakan wisatawan mancanegara. Adapun acuan di Toba Caldera Resort bagi pengunjung adalah wahana ATV, flying fox, panahan, paintbal.
BACA JUGA: Cak Imin Sebut Tobat Ekologis Saat Debat Cawapres 2024, Ini Artinya!
Selain itu, terdapat beberapa pertunjukan, baik band maupun antraksi seni dan budaya dari sanggar tari sekitar wilayah destinasi wisata di Desa Pardamean Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara.
“Paling banyak pengunjung berswafoto di Jokowi point, baik duduk di kursi maupun berdiri di tulisan The Kaldera Toba Nomadic Escape,” terang Jimmy.
Kepala Divisi Komunikasi Publik BPODT, Nelson Lumbantoruan menambahkan, pihaknya sedang berupaya meningkatkan fasilitas destinasi itu.
“Saat ini fasilitas yang kita persiapkan di The Kaldera Toba Nomadic Escape, seperti glamour camping (glamping), bobo cabin, kafe, point UMKM, Jokowi point hingga wahana bermain anak-anak,” ungkap Nelson Lumbatoruan.
Kucuran Dana dari Investor
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut, investor untuk Toba Caldera Resort yang dikelola BODT menambahkan suntikan dana untuk tahun 2024 ini.
Kesepakatan kerja sama tersebut dilakukan oleh BPODT dengan dua investor, yaitu Toca Resort dan Mitra Jaya.
“Dari kerja sama itu, disepakati pada Lebaran 2024, TOCA Resort akan mulai membangun fasilitas tambahan berupa akomodasi sebanyak 20 unit,” terang Sandiaga.
Dari Mitra jaya, kata Sandiaga Uno, akhir semester Juni 2024 akan membangun akomodasi yang ramah lingkungan, bertujuan menopang jumlah kunjungan wisatawan yang kian bertambah jumlahnya.
“Salah satu yang bisa menarik investor untuk berinvestasi adalah pariwisata hijau, karena pariwisata hijau saat ini banyak sekali peminatnya. Bukan lagi tipe pembangunan yang masif dari segi struktur. Tetapi, menyatu dengan alam,” pungkasnya.
(Saepul/Aak)