BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak turut prihatin dengan kasus penyerangan yang menimpa 3 pemain Timnas Malaysia Faisal Halim, Safiq Rahim, dan Akhyar Rashid. Ia menilai tindakan tersebut sudah diluar batas dan harus segera diusut agar para pemain mendapat keadilan.
Bojan menjelaskan, penyerangan ini tentu memberi dampak buruk terhadap karir para pesepakbola dan keluarganya. Bahkan jauh dari itu, dampaknya juga akan menyentuh terhadap wajah sepakbola Malaysia di mata publik, karena menjadi lebih tidak ramah bagi berbagai kalangan.
“Tentunya apa yang terjadi ini tidak bagus dan saya harap Polisi bisa segera menemukan pelakunya. Karena ini sungguh sakit, orang yang melakukan ini sungguh sakit,” kata pria asal Kroasia itu kepada awak media.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, 3 pemain Timnas Malaysia, Faisal Halim, Safiq Rahim, dan Akhyar Rashid mengalami tindakan kriminal pada akhir pekan lalu. Ketiganya mengalami penyerangan berbeda seperti perusakan mobil Safiq Rahim, Akhyar Rasyid menjadi korban perampokan, dan Faisal Halim disiram air keras.
Sebagai pelatih yang sempat berkarir di Malaysia, ia menilai ketiga pemain tersebut memiliki potensi luar biasa karena bermain di tim-tim kuat. Menurutnya kasus ini harus menjadi pembelajaran bagi banyak pihak agar tidak kembali terjadi di kemudian hari.
“Saya harap dia bisa cepat pulih. Dan lihat hal ini sangat berpengaruh di sepakbola. Di sepakbola ada banyak fans baik itu di Indonesia dan Malaysia, jika datang ke stadion nanti orang-orang akan takut, seperti takut anak kecilnya akan terluka atau takut ada kejadian serupa seperti ini. Ini tidak bagus untuk sepakbola,” tutur Bojan.
BACA JUGA: Marc Klok Pastikan Persib Tak Gentar Meski Dihantui Hasil Minor Kontra Bali United
Banyak dugaan yang muncul dengan penyerangan tersebut. Selain dugaan soal mafia sepakbola, dugaan lainnya muncul termasuk adanya rasa kecewa suporter terhadap sepakbola Malaysia. Namun baginya perilaku itu tidak dibenarkan dan berdampak terhadap lingkungan sepakbola.
Ia mengungkapkan, sepakbola seharusnya bisa menjadi lingkungan yang memberikan rasa nyaman bagi semua pihak. Apalagi ada banyak orang yang menggantungkan hidupnya di sepakbola, termasuk para pemain yang kini tengah berjuang menghidupi keluarganya.
“Sepakbola itu untuk orang-orang datang ke stadion, untuk merasa aman. Sedangkan untuk pemain, bisa dilihat banyak pemain yang datang dari latar belakang yang miskin dan berusaha mencari uang untuk keluarganya. Jadi orang-orang harus menghormatinya,” terang Bojan.
Bojan mengungkapkan, ini merupakan kali pertamanya mendapatkan informasi yang begitu buruk di lingkungan sepakbola. Ia berharap ini menjadi kasus terakhir dan sepakbola Malaysia terus berbenah demi mendapatkan kepercayaan dari pibliknya sendiri.
“Ini belum pernah terjadi sebelumnya, saya belum pernah mengalaminya jadi saya tidak tahu dengan apa yang terjadi, tapi seperti yang sata katakan tadi, ini (perilaku) salah.” tutupnya.
(RF/Usk)