2 Perangkat Paling Rawan Saat Rekapitulasi Suara di TPS, Jangan Sepelekan!

Penulis: Aak

Polisi Terlibat Pilkada
Ilustrasi-Pemilu 2024 (istockphoto)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Rekapitulasi suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara) merupakan masa paling kritis dalam menghitung hasil pencoblosan pemilihan umum (Pemilu).

Selain faktor human eror, kerawanan hasil rekapitulasi suara itu juga ada pada beberapa alat atau perangkat pendukung, seperti printer dan scanner.

Kedua alat itulah yang menjadi perhatian serius jajaran Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) agar selalu diperhatikan agar secara fungsi berjalan baik sebagaimana mestinya.

Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengingatkan seluruh pihak terkait untuk mewaspadai potensi kerawanan dalam penggunaan printer dan scanner sebagai alat bantu rekapitulasi suara.

Bagja menyebut, banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan alat tersebut dalam melakukan rekapitulasi suara. Pertama berkaitan dengan kondisi TPS, apakah TPS-nya teralirkan listrik atau tidak.

“Kondisi TPS yang tidak teraliri listrik tentu akan jadi masalah. Kemudian apakah akan mati listrik?” ujar Bagja dalam kegiatan diskusi bersama Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC) di Jakarta, Rabu (7/2/2024).

BACA JUGA: Buat Petugas KPPS, Ketahui 6 Tanda Kelelahan pada Tubuh Anda

Tak kalah penting, lanjut dia, aspek yang harus diperhatikan adala kemampuan SDM para petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara).

“Harus dipastikan oleh KPU bahwa setidaknya satu KPPS itu mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan alat printer dan scanner,” tegasnya.

Sebab, kemampuan petugas KPPS tersebut berkaitan dengan rekapitulasi manual, di mana formnya diisi kemudian diperbanyak melalui fotokopi.

Bagja menyarankan agar KPU melakukan pelatihan atau pendampingan dalam penggunaan alat printer dan scanner. Dia berpendapat, terkadang penggunanya juga kesulitan untuk mengoperasikan scanner dan mesin printer menggunakan gadget yang dimiliki.

Meski demikian, Bagja mengapresiasi penggunaan alat tersebut untuk mengurangi tingkat kelelahan yang dihadapi KPPS seperti pada Pemilu 2019 karena harus mengisi formulir yang banyak.

“Ini mengapa, Bawaslu harus mengawal semua tahapan dari tingkat atas hingga yang paling bawah,” katanya.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Wali Kota Farhan Cek WNI di Iran: Siap Lindungi Jika Ada Warga Bandung di Zona Konflik
Wali Kota Farhan Cek WNI di Iran: Siap Lindungi Jika Ada Warga Bandung di Zona Konflik
Dimas Anggara
Reaksi Netizen Atas Video Permohonan Maaf Dimas Anggara
Jokowi
CEK FAKTA: Klaim Uang Haji Dipakai Jokowi 
PPDB SD di Bandung
PPDB SD di Bandung Diatur Ketat, Sekolah Pastikan Tidak Ada Biaya Tambahan
sidang kapolres ngada
Sidang Kasus Pelecehan Seksual Kapolres Ngada Digelar Pekan Depan
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Dorong Dunia Usaha Lebih Inklusif, BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Inclusive Job Center kepada 30 Perusahaan di Bandung Raya

3

Tumpukan Sampah Hingga 3 Meter di Pasar Cihaurgeulis Dibersihkan, Pemkot Siap Audit dan Benahi Total

4

Ekonomi Global Penuh Tantangan, Ekonom: Tak Perlu Khawatir Nilai Tukar, Asal Pangan dan Energi Aman

5

Kang DS Berharap PWI Kabupaten Bandung Dapat Bersinergi dengan Pemerintah Daerah
Headline
Bandara Husein Belum Tutup! Tetap Aktif Layani Penerbangan Reguler, Militer, dan Siap Sambut Rute Baru
Bandara Husein Belum Tutup! Tetap Aktif Layani Penerbangan Reguler, Militer, dan Siap Sambut Rute Baru
Bandung Siap Luncurkan Angkot Pintar Berbasis Aplikasi, Penumpang Dijemput di Titik Terdekat!
Bandung Siap Luncurkan Angkot Pintar Berbasis Aplikasi, Penumpang Dijemput di Titik Terdekat!
Prostitusi online
Aparat Gabungan Grebek Kontrakan Prostitusi Online di Cibinong, 15 Orang Ditangkap
Pendaki Brasil tewas di Rinjani
Pendaki Wanita Asal Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Ditemukan Tewas di Jurang 600 Meter

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.