Dokter Ingatkan Risiko Infeksi Kulit Mengintai saat Gunakan Pakaian Bekas

Penulis: distopia

pakaian bekas
Ilustrasi. (Antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Dokter spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Arini Widodo mengatakan, bahwa seseorang berisiko mengalami penularan infeksi baik dari bakteri, jamur, virus, maupun parasit seperti tungau dan kutu saat menggunakan pakaian bekas.

“Boleh membeli dan menggunakan pakaian bekas, tapi ada yang perlu diperhatikan. Kalau dari sisi kesehatan adalah penularan infeksi. Agen infeksi baik dari bakteri, jamur, virus, dan parasit seperti tungau dan kutu berpotensi menyebar melalui pakaian tersebut,” kata Arini di Jakarta, Jumat (3/3/2023).

Menurut anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) itu, pakaian bekas tidak bisa dijamin kebersihannya baik dari proses penjualan, pengiriman, maupun kebersihan dari pemakai sebelumnya. Adapun beberapa penyakit yang dapat dibawa oleh agen infeksi itu di antaranya scabies dan eksim.

Bahkan pada forum-forum kesehatan, Arini mengatakan pernah ditemukan virus pernapasan seperti rhinovirus, virus influenza, dan virus-virus lainnya pada pakaian bekas.

BACA JUGA: Dokter Sebut Bersihkan Telinga dengan Cotton Bud Bisa Tuli Saraf

Selain itu, pada pakaian bekas juga biasanya disemprotkan fumigant atau bahan kimia lainnya untuk mencegah dan mengendalikan infeksi. Namun, menurut Arini, penyemprotan tersebut dapat menimbulkan efek samping lain jika uapnya terhirup secara terus menerus.

“Biasanya efek yang bisa timbul antara lain sakit kepala, pusing, vertigo, mual, muntah, penglihatan kabur, dan bahkan mungkin bisa kejang-kejang,” ujar Arini.

Di samping itu, ia menambahkan, bahan kimia tersebut juga dapat membuat kulit iritasi dan mencetuskan alergi pada beberapa orang yang sensitif.

Meski demikian, Arini menuturkan bahwa seberapa besar risiko infeksi akibat menggunakan pakaian bekas tentu sangat tergantung pada proses disinfeksi.

“Kalau disinfeksinya benar, risikonya sedikit. Sebaliknya, jika disinfeksinya tidak dilakukan dengan benar, pasti risikonya besar,” katanya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko infeksi adalah mencuci pakaian dengan air mendidih. Arini mengatakan, hal tersebut dapat mematikan berbagai macam organisme patogen penyebab infeksi. Namun, perlu diingat bahwa air mendidih dapat merusak berbagai warna dan bahan pakaian tertentu.

Untuk menghindari infeksi jamur, Arini menyarankan mencuci menggunakan cairan pemutih pakaian yang mengandung zat aktif sodium hypochlorite untuk pakaian putih dan menggunakan karbol untuk pakaian berwarna.

“Bisa dengan metode dua liter air dicampur tiga tutup botol cairan pemutih pakaian tersebut dan didiamkan selama 15 menit. Sedangkan pada penggunaan karbol bisa digunakan dengan metode dua liter air dicampur empat tutup botol karbol dan didiamkan selama dua jam. Setelah itu bilas dan cuci seperti biasa pakai deterjen,” jelas Arini.

Sedangkan untuk menghindari scabies, Arini menyarankan untuk cuci pakaian, sprei, dan selimut menggunakan deterjen anti-tungau dan air panas di dalam mesin cuci.

Lalu, keringkan menggunakan pengering dalam tingkat kekeringan paling panas atau setrika dengan panas yang tinggi. Bisa juga mengeringkan pakaian dengan hair dryer atau menggunakan dry cleaning.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
HIV remaja sukabumi
Waspada! Risiko HIV Hantui Remaja Sukabumi
turis brasil jatuh ke rinjani-1
Bukan Hipotermia, Ini Sebab Kematian Turis Brasil yang Jatuh di Rinjani
Kejagung cegah nadiem keluar negeri-2
Kejagung Kumpulkan Bukti Sebelum Panggil Lagi Nadiem Makarim
lindblad_1
Red Bull Siapkan Arvid Lindblad Debut di FP1 Silverstone
Kejagung cegah nadiem keluar negeri-1
Kejagung Cegah Nadiem Makarim ke Luar Negeri
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

3

Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

4

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

5

Erwin Gaungkan Perang terhadap Bank Emok: UMKM Harus Naik Kelas, Bukan Terjerat Utang!
Headline
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Prakiraan Cuaca BMKG
Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal
Manchester City
Manchester City Lolos ke Fase Gugur Usai Libas Juventus 5-2 di Piala Dunia Antarklub 2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.